“Pedih mas rasanya,” Fuad, seorang penduduk dusun Jambon, desa Kepuharjo, mencoba menggambarkanbagaimana isi hatinya kepada saya. Matanya menerawang, memerah dan tampak berkaca-kaca lalu ia melanjutkan ceritanya. “Rumah saya sudah rata dengan tanah. Lokasinya di sana dekat yang ada putih-putihnya,” ujarnya, dengan menunjuk ke salah satu bagian di hamparan pasir yang kini nampak kosong dan susah dikenali. Pengunjung yang baru pertama kali melihat daerah ini mungkin saja tak menduga, dulunya tempat ini adalah perkampungan penduduk. Menurut Fuad di sekitar sini dulu berdiri rumah-rumah penduduk yang sudah bagus dan sudah dilengkapi dengan infrastruktur mulai dari jalan yang sudah diaspal dan air. Ketika saya menyusuri lokasi ini memang saya jumpai jalan aspal yang tertimbun pasir dan batu-batu. Kini Fuad harus memulai semuanya dari nol. Tak ada lagi rumah beserta isinya, bahkan 3 ekor lembu yang dulu menjadi harta teramat bernilai juga sudah tewas tersapu awan panas
Sebuah Catatan Perjalanan Anak Kampung