Skip to main content

Menyambut Pagi

Sambil duduk di depan netbook, saya menikmati segelas kopi hitam pahit, udara sejuk dan kicauan burung bebas dari pepohoinan di sekitar rumah.Tiada kata yang tepat untuk saya ucap selain bersyukur. Kondisi yang beberapa waktu lalu mungkin tak pernah saya jumpai di ibukota. 

Kini, setelah mengundurkan diri dari tempat kerja di Jakarta pertengahan Oktober lalu, saya mencoba mencari peluang baru di provinsi yang baru saja diterjang bencana meletusnya gunung Merapi. Puji syukur saya panjatkan kepada pemilik segala tak hanya karena keluarga semuanya sehat dan selamat namun karena saya bisa sekali lagi mengalami peristiwa yang bagi saya begitu luar biasa. Perasaan mencekam, ketakutan akan dahsyatnya letusan gunung Merapi yang merenggut korban jiwa lebih dari 200 dan harta benda yang tak sedikit.

Merapi saat ini sudah mulai mereda, pengungsi mulai menata lagi kehidupanya, begitupula saya, perlahan mencoba kembali aktif berkarya. Setelah beberapa lama berhenti berkreasi, tak pernah lagi menghasilkan tulisan-tulisan yang biasanya selalu mengisi halaman blog dan akun jaring sosial saya.

Selamat pagi, selamat berkarya

Jalan Kaliurang, jelang awal bulan Muharam

What A Wonderful World (Luis Amstrong)

Comments