Pelabuhan Sunda Kelapa Dari Sisi lain

Nelayan Sunda Kelapa
Diantara udara berdebu dan lalu lalang kuli angkut Pak Uding duduk di pinggiran dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa. Pria kelahiran Sulawesi keturunan Bugis ini menunggu para pengunjung yang memakai jasanya berkeliling areal perairan pelabuhan dengan perahu kecilnya.

"Pemandangan di sekitar sana bagus mas. Berkeliling pelabuhan. Kalau di sini banyak debu," tawar Uding pada kami. Ia tawarkan harga murah untuk bisa menikmati angin pantai dengan berkeliling areal perairan pelabuhan.

Setelah sepakat dengan harga yang ditawarkan kamipun naik ke perahu kecilnya. Perlahan-lahan kami diajak berkeliling melihat sisi lain dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Sambil mendayung Uding bercerita banyak hal pada kami. Dari ceritanya bisa saya tarik kesimpulan laut telah jadi bagian dari kehidupannya.




Uding sudah sejak tahun 1981 datang ke Jakarta. Saat ini ia tinggal di pemukiman di dekat pelabuhan. Sehari-hari ia menggantungkan hidup dari para pengunjung yang kebetulan menyewa perahunya. " Kalau tak ada yang nyewa ya saya hanya putar-putar sekitar sini," katanya.





Melihat Sunda Kelapa dari sisi lain memang lebih menarik. Namun sangat disayangkan kesan kumuh lebih mengemuka di sini. Belum lagi adanya sampah yang mengapung di sekitar perairan.





Kurang lebih beberapa puluh menit kami diajak berkeliling areal pelabuhan. Satu hal baru bagi saya karena bisa lebih dekat dan tahu kehidupan orang yang tinggal di wilayah pesisir.


Sunda Kelapa, 17 Mei 2008




Post a Comment for "Pelabuhan Sunda Kelapa Dari Sisi lain"