Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2009

Cerita Pemilik Mata Sayu...

"Pesan apa mas?" seorang pelayan, laki-laki kurus kulit putih mendatangiku. ia menyodorkan lembaran berisi menu makanan. " Ok sebentar," kataku. Mataku menyisir daftar menu yang tertera di kertas itu. Dari atas hingga kebawah, dari lembaran satu ke lembaran lainnya. Di lembaran kedua mataku tertuju pada satu menu, "Bakmie goreng". **** "Bener ya pokoknya setengah jam lagi harus sudah sampai di Solaria. Awas kalau telat tak hancurkan,!" Sebuah pesan muncul dari yahoo messanger di CPUku. Sambil tersenyum aku mengambil tas hitam kebanggaan yang selalu saja menyertaiku. Aku langsung saja keluar menunggu angkot yang lewat depan tempat tinggalku. Dari tempat tinggalku menuju Solaria tak begitu jauh. Sebenarnya jalan kakipun juga bisa sebab jaraknya tak sampai 2 kilometer. Seringkali aku berjalan jika malas menunggu angkot lewat. Meski sebenarnya aku cukup keluarkan uang 1000 rupiah saja. Saat ini waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam. Sesuai janji a

Cerita Kemarin Hari..

Sang waktu terus berputar, tak terasa sudah lewat tengah malam. Hening, suasana kali ini. Kalaupun ada suara itupun berasal dari ketukan keyboards dan lantunan mp3 dari cpuku. Kali ini yang kunikmati musik-musik lawas dari grup musik Eagle. Satu yang favorit "Hotel California". "On a dark desert highway, cool wind in my hair Warm smell of colitas, rising up through the air Up ahead in the distance, I saw a shimmering light My head grew heavy and my sight grew dim I had to stop for the night" Menikmati kesunyian malam, merenung akan berbagai hal yang terjadi selama beberapa hari ini. Memahami berbagai cerita baik yang dirasa, dilihat, didengar untuk jadi pelajaran. Ada banyak hal yang ingin saya bagi. Kemarin mulai dari Selasa sampai Kamis saya ada kerjaan di kota Gudeg Jogjakarta. Di sela-sela kesibukan selalu saya sempatkan untuk menikmati kota ini. Angkringan, satu hal yang terdapat di Jogja yang tak mau saya lewatkan. Saya selalu mampir, memuaskan diri men

Catatan Dari Jogja..1

Gambir, sekali lagi aku menginjakan kakiku ditempat itu. Tempat dimana manusia datang dan pergi ke tujuannya masing-masing. Seperti aku kali ini, perjalanan menuju Jogjakarta. Kembali aku datang ke kota itu setelah terakhir kali pertengahan bulan Oktober yang lalu . Setengah jam lebih awal dari jadwal keberangkatan kereta, aku sudah tiba, diantar oleh seorang rekan kantor. Untung saja cuaca cukup baik meski sedikit ada titik-titik air tapi tak sampai membuatku basah kuyup dan jalanan juga tak macet. Aku mendapat jatah duduk di gerbong nomor 1. Seperti biasanya aku tak pernah beruntung tiap kali naik kendaraan umum (hehehe). Menunggu kereta aku duduk di bangku paling ujung di sebelah Selatan. Sejenak akupun duduk coba menikmati malam ini. Yah meski sebenarnya ada sedikit hal yang tiba-tiba saja mengganjal fikiranku..entah itu apa. Melihat orang sekitarku ada beragam ekspresi yang mereka tunjukan. Ada yang jemu menunggu sambil menikmati sebatang rokok, ada yang pencet-pencet hape, ada y

Menulis Itu Penting..

"Jangan anggap remeh penulis atau pengarang. Meskipun saat menulis mereka belum punya duit, seperti pak Pram pada saat itu (waktu masih di pulau Buru). Ternyata pemikiran atau ide-idenya bisa hidup, bahkan lebih lama dari usia fisiknya. Namanya dapat abadi," kata Wiryanto Dewobroto penulis buku-buku bertema Teknik saat menjadi pembicara Training Motivasi Penulis. Acara ini diselenggarakan oleh Forum Anggota Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM PII), Sabtu, 17 Januari 2009 di Kantor Pusat PII, Jalan Halimun Jakarta. Selain Wiryanto hadir juga pembicara lain yaitu M. Andi Zaki dari Teknopreneur serta Merry Magdalena dari Netsains.com. Ada banyak hal yang disampaikan oleh pembicara berkaitan dengan serba-serbi menulis. Mulai dari alasan kenapa seseorang ingin menulis hingga bagaimana proses kreatifitas dari menulis itu sendiri. Ada banyak alasan kenapa seseorang menulis. Menurut Wiryanto seseorang bisa saja menulis karena semata-mata sebagai ajang untuk aktua

Sajak Rudi Jalak Gugat

Karya: Yudhistira A.M. RUDI JALAK GUGAT I Anak-anak zaman yang slebor Merayap di mana-mana Tangan muda-mudi yang belum dewasa Menggenggam kayu dan besi Mereka bergerak memecahkan hari di kota-kota Paling depan, Rudi Jalak berselendang Giwang di kuping kanan Celana blue jeans kemeja komprang Anak-anak zaman yang slebor Gentayangan bagai ruh penasaran Beramai-ramai menghadang masa depan Di setiap perempatan jalan “Merangkaklah keangkuhan, jika ogah terempas Menepilah kesangsian, jika ingin punya arti?” Mereka membalikkan seluruh nasib yang simpang siur Satu generasi mengepalkan nurani Menggugat nyali yang lama dipupuri Rudi Jalak tak lagi bertanya Alam sudah tak sabar mengepakkan nurani Menggugat nyali yang lama dipupuri Rudi Jalak memimpin seluruh barisan Membabat angan-angan, mengganyang kebebasan Cuaca awut-awutan, bencana jadi obyekan Siapa orang yang tak senewen? Para guru tak berdaya Orang tua hanya ternganga Dan polisi semata saksi Sedang korban: urusan belakang (Jakarta kelabakan

Selamat Pagi Semua..

Memulai hari dengan segelas kopi susu panas, sekepal semangat dan setitik harapan. Harapan itulah yang selalu saya jaga. Dengan harapan saya hingga saat ini masih terus bisa bertahan. Bertahan dan mencoba melompat lebih tinggi. Gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi, terus demikian selama masih ada tenaga, dan nyawa. Kemarin siang saya sempat berkunjung ke sebuah toko buku besar di bilangan Matraman. Rencana awal saya ingin mencari majalah-majalah seputar fotografi. Saat ini saya memang sedang hobi-hobinya motret-memotret. Mencari ilmu-ilmu baru seputar itu. Beberapa waktu lalu saya pernah membeli majalah seputar tema itu, isinya menarik begitu juga dengan harganya. Awalnya saya pada tujuan semula. Mengitari toko buku yang luas, mencari-cari majalah. Saya sempat membuka-buka beberapa majalah dan sedikit membacanya. Namun entah kenapa sementara saya menunda mengambil majalah dan mencari buku-buku lain yang kemungkinan ingin saya beli. Setelah cukup lama melihat-lihat buku akhirnya perha

Free As A Bird,

Free As A Bird, It's the next best thing to be free as a bird. Home, home and dry Like a homing bird I fly, as a bird on wings Whatever happened to the life that we once knew Can we really live without each other Where did we lose the touch That seemed to mean so much It always made me feel so Free as a bird, It's the next best thing to be, free as a bird. Home home and dry Like a homing bird I fly--a bird on wing Whatever happened to the life that we once knew Always made me feel soooo Free Free as a bird It's the next best thing to be Free as a bird Free as a bird Free as a bird (The Beatles)

Berjumpa Sahabat Lama

Pagi ini entah kenapa saya teringat dengan seor ang sahabat saya. Dia merupakan teman dekat waktu kelas III SMU. Dari temen saya inilah saya dulu sering mendapat tamb ahan ilmu-ilmu matematika, fisika dan kimia. Terus terang mata pelajaran eksak tersebut kurang saya kuasai waktu itu. Ya kini kami masing-masing di jalan yang berbeda. Sahabat saya selepas SMA masuk ITB jurusan Teknik ELektro dan lulus tepat waktu. Kini dia kerja di sebuah perusahaan yang berkantor di Pojok Pancoran. Sedangkan saya selepas SMA masuk UGM jurusan Teknik Sipil lulus agak molor dan memilih bekerja di bidang jurnalistik. Sudah lama kami tak berjumpa. terakhir kalau tidak salah setahun yang lalu. Saat kami main Futsal di Kuningan. Waktu itu saya sempat numpang nginap di kos-kosannya yang terletak di daerah perdatam. Setelah itu teman saya mempersunting gadis pujaannya yang masih satu almamater dari SMU yang sama. Kebetulan istri teman saya itu adalah teman sekelas adik saya. Begitulah akhirnya teman saya menik