"Pesan apa mas?" seorang pelayan, laki-laki kurus kulit putih mendatangiku. ia menyodorkan lembaran berisi menu makanan. " Ok sebentar," kataku. Mataku menyisir daftar menu yang tertera di kertas itu. Dari atas hingga kebawah, dari lembaran satu ke lembaran lainnya. Di lembaran kedua mataku tertuju pada satu menu, "Bakmie goreng". **** "Bener ya pokoknya setengah jam lagi harus sudah sampai di Solaria. Awas kalau telat tak hancurkan,!" Sebuah pesan muncul dari yahoo messanger di CPUku. Sambil tersenyum aku mengambil tas hitam kebanggaan yang selalu saja menyertaiku. Aku langsung saja keluar menunggu angkot yang lewat depan tempat tinggalku. Dari tempat tinggalku menuju Solaria tak begitu jauh. Sebenarnya jalan kakipun juga bisa sebab jaraknya tak sampai 2 kilometer. Seringkali aku berjalan jika malas menunggu angkot lewat. Meski sebenarnya aku cukup keluarkan uang 1000 rupiah saja. Saat ini waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam. Sesuai janji a
Sebuah Catatan Perjalanan Anak Kampung