Perlahan tapi pasti kakiku terus bergerak langkah demi langkah menyusuri jalanan kota tua Mojokerto. Sebuah pengalaman baru sekilas mirip dengan adegan dalam sebuah film. Tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika laju kereta yang tadi kuanaiki tiba-tiba kencang saat aku loncat dari kuda besi itu. Menelusuri kota tua ini mengingatkanku pada novel Gadjah Mada yang telah aku lahap. Bayanganku seakan-akan diajak kembali di masa lampau saat era kejayaan kerajaan Majapahit. Sosok-sosok Gadjah Mada, Tanca, Diah Wiyat, Diah Menur, Pradhabasu dan masih lagi tokoh lain perpaduan antara fiksi dan sejarah yang membuatku terkagum-kagum dan cukup terkesima dengan masing-masing karakter yang dimilikinya. Rasa penasaran membayangkan betapa cantiknya seorang Diah Wiyat yang membuat Tanca terkesima hingga akhir hayatnya. Sebuah pengalaman baru dengan kereta bisnis jurusan kota pahlawan itu. Sebuah lagu lama bagaimana informasi salah yang kupercaya hamper saja berakibat fatal buatku. Tapi sudahlah t
Sebuah Catatan Perjalanan Anak Kampung