Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2023

Agar selalu produktif menulis

Tambahkan teks Menulis, satu kata yang bagi sebagian orang menjadi hal yang menakutkan, namun sebagian lagi menganggap ini adalah sesuatu yang mengasyikan. Memang, bagi mereka yang sudah biasa menulis menjadi sesuatu yang bahkan menjadi kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Persoalanya, mungkin ada di bagaimana agar selalu bisa mendapatkan ide agar bisa produktif menulis? Hal inilah momok utama ketika seseorang mulai menulis. Untuk bisa menghasilkan tulisan tentu saja hal yang tidak bisa tidak, harus dilakukan adalah membaca. Membaca apa saja, khususnya berita. Saat ini dengan adanya internet berita terbaru dengan mudah bisa kita dapatkan. Semua hal sebaiknya anda baca meskipun anda tidak tertarik akan hal tersebut. Bisa juga anda secara khusus membaca artikel atau materi yang benar-benar anda minati. Sesuatu, jika benar-benar diminati bakal lebih mudah untuk memahaminya. Setelah banyak membaca,selanjutnya yang kita lakukan tentu saja adalah menulis. Terserah apa yang menjadi

Naik Pesawat Kapan Malamnya?

“Saya herannya ketika berangkat dari Bandara Soekarno Hatta hari sudah gelap. Namun ketika pesawat sudah terbang menuju Arab kok terang lagi. Ini kapan malamnya?” Cerita seorang bapak berusia 40 tahunan memulai perjalanan saya menuju Yogyakarta. Perlahan kereta meninggalkan stasiun Kediri menuju kota pelajar. Hari sudah mulai gelap meskipun waktu jelang Maghrib masih sejam lagi. Memang cuaca tengah kurang bersahabat bagi orang yang sering bepergian dari satu tempat ke tempat lain seperti saya. Awan menggumpal-gumpal dan semakin tebal bahkan titik-titik hujan mulai berjatuhan ketika kereta api kelas Ekonomi Kahuripan menuju stasiun Kertosono. Kereta Api kelas Ekonomi, sarana transportasi yang dulu sering menemani perjalanan saya menuju kampung halaman, Tulungagung, dan balik ke kota tempat mengasah daya nalar saya sebagai orang lebih mengerti, Yogyakarta. Kereta api kelas ekonomi menjadi pilihan utama saat itu bukan hanya tiadanya kelas bisnis yang melewati tempat saya tinggal

Catatan Perjalanan dari Rangkasbitung

Terik Sang Surya rasanya kian menyengat, saat kami keluar dari stasiun Rangkasbitung. Tak mau berlama-lama saya dan seorang rekan dari Tulungagung terus melangkah menyusuri jalan pinggir rel ke arah jalan raya. Dari pengamatan saya nampaknya area di dekat stasiun merupakan pusat perekonomian di kota kecil ini. Saya bisa menjumpai pasar, ruko, pertokoan dan sebuah pusat perbelanjaan. Di sebuah minimarket kami mampir membeli minuman dingin, teh dalam kemasan botol. Segar benar rasanya ketika minuman dingin itu melewati kerongkongan. Waktu terus bergeser mendekati tengah hari mengingat ini bertepatan hari Jumat kami memutuskan mencari Masjid dulu menunaikan sholat Jumat. Kami berjalan menjauh dari stasiun dan memasuki wilayah perkampungan. Akhirnya kami mendapatkan masjid untuk sholat sambil memulihkan tenaga sebelum berjalan menyusuri kota ini. Selepas memulihkan tenaga, kamipun kembali menelusuri kota ini. Kami berjalanan menyusuri pinggir jalan sepanjang kota lengang ini. Di