Sebenarnya ada perasaan sedikit tidak enak jika harus makan di warung lain. Karena warung mami juga menyediakan makanan ringan seperti mie rebus dan goreng. Namun kami tetap memutuskan pergi keluar saja mencari warung lain. Sebelum kami pergi suami Mami mewanti-wanti kami jangan beli di warung di sebelah bawah seberang jalan. Suasana jalan malam itu cukup gelap. Untung saja kami masing-masing memiliki senter kecil yang kami beli di perjalanan. Lumayanlah meski tidak terlalu terang. Maklum saja harganya juga Cuma 5000 rupiah. Senter kecil buatan Cina dengan lampu led warna putih dan sudah dilengkapi dengan korek gas. Sekira 200 meter dari tempat Mami kami berhenti. Sebuah warung semi permanen berdinding bambu. Di depan warung nampak 3 orang lelaki tengah ngobrol entah apa yang mereka bicarakan. Kami memesan mie rebus sambil menunggu pesanan salah satu bapak-bapak yang duduk di sisi sebelah Timur depan warung menyapa kami. Bermula dari sinilah kami mendapat cerita-cerita yang
Sebuah Catatan Perjalanan Anak Kampung