Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Meretas Mimpi Di Panti

Pagi itu waktu baru menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Seorang lelaki berbadan tegap berseragam tentara dengan atribut lengkap berdiri di sebuah halaman luas berlantai semen. Solikin nama lelaki itu. Ia merupakan anggota aktif Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat berpangkat Kapten. Kapten Solikin bersiap di lapangan yang terletak di tengah areal Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Cahaya Bathin Jl. Dewi Sartika 200, Cawang, Jakarta Utara. Beberapa saat kemudian penghuni panti dengan berseragam biru muda dan bawahan biru tua berdatangan satu demi satu. Mereka berkumpul di depan Kapten Solikin. 60 orang penghuni tersebut segera membentuk barisan berbanjar. Kapten Solikin memberi aba-aba. Satu diantara 60 orang tersebut mengambil posisi yang berbeda. Rupanya ia bertindak selaku pemimpin barisan, namanya Zuhroh. Selepas dipandu Kapten Solikin gadis berkerudung berkulit agak hitam ini meneluarkan suara lantang menyiapkan barisannya. Setelah barisan siap, Kapten S

Demi satu tujuan "Panen"

Pernahkah kita membayangkan bagaimana jerih payah para petani menanam berbagai macam hasil bumi sebelum akhirnya tersaji di meja makan kita? Tahukah kita bagaimana usaha mereka untuk menghasilkan tanaman dengan kualitas terbaik, meskipun hasil akhir belum tentu sama seperti apa yang mereka harapkan. Kebetulan mertua saya adalah seorang petani. Dari hasil jerih payahnya bercocok tanam sewaktu masih segar bugar beliau berhasil menyekolahkan putra-putrinya hingga ke bangku kuliah, termasuk istri saya yang berprofesi sebagai dokter gigi. Sungguh luar biasa bukan. Namun saya tak ingin bercerita tentang itu namun mengenai suka duka menjadi petani. Tak selamanya hasil jerih payah petani selama bercocok tanam menggembirakan. Ada kalanya kegagalan demi kegagalan menyertai langkah mereka. Meskipun sebenarnya mereka sudah berusaha keras dengan berbagai upaya. Kegagalan tersebut bisa karena tidak bisa panen, hasil panen kurang memuaskan atau berhasil panen namun harga jual anjlok sehingga h

5 Keuntungan Menjalankan Bisnis Online

Betapa menggiurkannya peluang usaha di dunia maya dapat dilihat dari nilai perdagangan yang terjadi. Menurut data dari IDC tahun 2009, tercatat nilai perdagangan lewat internet di Indonesia mencapai sekitar $ 3,4 miliar, ini hampir setara dengan Rp 35 triliun. Tetapi sayang, potensi luar biasa besar ini belum bisa ditangkap oleh pemain lokal. Transaksi online tersebut masih dikuasai oleh pemain asing. Inilah peluang yang dapat Anda manfaatkan. Selain gambaran angka-angka diatas ada beberapa alasan yang membuat bisnis online layak menjadi pilihan Anda. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki berbagai keterbatasan mulai dari modal, waktu, dan sebagainya. Beberapa keuntungan menjalankan bisnis online diantaranya : 1. Bisa dijalankan dengan modal seminim mungkin. Menggunakan sistem penjualan online, anda tak perlu pusing dengan biaya tempat, pegawai, listrik, dll. Bahkan bisa dibilang Anda hanya perlu modal koneksi internet dan handphone saja sudah bisa menjalankan dengan adanya

Resensi Buku Mom I Can (not) Hear

Terlepas dari apa pun, saya sangat bersyukur memilikinya. Gwen adalah anugerah terbesar dalam hidup saya. Proses membesarkan Gwen dan melatihnya mendengar dan berbicara telah memberikan saya begitu banyak pelajaran berharga, lebih daripada yang pernah saya bayangkan. (San C. Wirakusuma). Perjuangan seorang ibu dan orang-orang terdekat demi putri tercintanya dikisahkan dalam buku berjudul “ I Can (Not) Hear. Buku yang ditulis oleh Feby Indirani dan San. C. Wirakusuma ini diambil dari kisah nyata yang dialami oleh San C. Wirakusuma. Kisah yang bermula dari sebuah negara yang kini menjadi bagian China, Hongkong.

Kumpulan Sejarah Kecil Indonesia

Kisah-kisah kecil yang pernah terjadi di beberapa daerah Indonesia ternyata menarik untuk diketahui. Ada banyak kisah kecil yang penuh dengan human interest dan justru terkadang lepas dari sejarah besar bangsa Indonesia meski terkadang memiliki kaitan erat dengan sejarah besar bangsa. “Sudah beberapa waktu lamanya saya berfikir tentang bagaimana caranya membuat sejarah menarik bagi generasi muda. Sejarah yang tidak hanya terdiri dari hanya rangkaian tahun atau jaartallen untuk dihafalkan, tetapi yang dirasakan hidup dan bermakna untuk kehidupan zaman sekarang,” ujar Rosihan Anwar. Penulis kemudian menyusun sebuah buku dengan mengkombinasikan antara kiat-kiat jurnalistik dengan persyaratan ilmiah. Ternyata ia cukup banyak menulis karangan yang berkaitan dengan sejarah, baik dalam bentuk tulisan feature untuk surat kabar dan majalah maupun dalam bentuk narasi skenario film dokumenter tau reportase untuk televisi.

Kisah Tentang Saya dan Mereka (1)

Lalu-lalang kendaraan masih melewati Brakan, sebuah persimpangan di daerah Kertosono. Simpang tiga yang nyaris tak pernah tidur. Satu kali duapuluh empat berbagai jenis kendaraan melewati simpang ini dengan berbagai tujuan. Kendaraan yang menuju ke arah Barat biasanya adalah bis-bis besar dengan tujuan Solo, Jogja dan kota-kota yang dilewatinya. Kearah Selatan adalah kendaraan dengan tujuan Kediri, Tulungagung dan Trenggalek. Sedangkan kearah Timur tujuan Surabaya dan kota-kota yang dilewatinya. Begitu juga dengan siang ini. Meskipun jam sudah bergeser mendekati angka 2 sang surya masih tak bosan melepas panas yang terasa hingga ke kulit. Panas yang melengkapi suasana jalan antar Provinsi yang diisi lalu-lalang berbagai kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bis hingga truk-truk besar bermuatan penuh. Di salah satu sudut jalan, di pinggir jembatan sebelah Utara jalan, saya duduk di sebuah warung kecil. Saya melepas lelah dengan memesan kopi hitam. Di meja warung ter

Mencari Waduk Di Bukit Menoreh?

Di bukit Menoreh memangnya ada waduk? Jangan dulu pergi dan bilang tidak percaya. Setidaknya baca dulu cerita di bawah ini. Waktu hampir mendekati tengah malam. Suasana kos yang beberapa saat lalu masih terdengar suara televisi, langkah kaki, perbincangan orang kini menjadi senyap. Begitu juga dengan di luar rumah. Di samping kamarku yang berbatasan dengan halaman milik tetangga juga tak terdengar hirup pikuk anak-anak kampung yang bermain bola, suara musik dangdut yang distel dengan volume yang suaranya bisa didengar satu kampung.

Tentang Kota Tentang Kerinduan

Hari pertama penanggalan Hijriah, 1 Muharram, menikmati suasana kota kelahiran. Menggunakan sepeda menyisiri jalanan di pusat kota yang tak begitu ramai, masih bebas polusi dan jauh dari kemacetan yang biasanya kujumpai di Jakarta. Di alun-alun kota yang sudah disulap menjadi taman kota saya hentikan sepeda. Sekedar duduk-duduk menikmati suasana sambil melihat sekitar saya siapa tahu ada momen yang menarik untuk saya abadikan menggunakan DSLR saya. Nampaknya beberapa bulan saja tidak berkunjung di kota kelahiran ini sudah ada hal yang baru. Saya baru tahu di alun-alun sekarang ada andong yang beroperasi. Masyarakat bisa menyewa andong-andong tersebut. Kata salah seorang kusir yang saya tanya sekali mengitari alun-alun masyarakat mengeluarkan 5 hingga 10 ribu tergantung jumlah penumpang. Selain rute tersebut jika ada yang menginginkan rute lain sang kusir juga mengiyakan. " Ada juga yang naik dari alun-alun hingga stasiun Tulungagung," katanya. Ah terkait de

Solusi Plat Ganjil Genap Ampuh Atasi Macet?

Berkendara di jalanan ibukota sudah jauh dari kata nyaman. Terutama di hari-hari kerja jangan harap bisa bebas dari kata macet apalagi jika harus dibandingkan dengan berkendara di kota-kota lain yang jauh dari kata itu. Melintasi jalanan yang macet itu saja sudah membosankan apalagi jika ditambah dengan ngawurnya para pengendara bermotor yang asal-asalan. Seringkali mereka asal nyalip dari kanan bahkan kiri tanpa memberi sinyal. Kendaraan yang lebih besar harus ekstra hati-hati kalau tidak siap-siap diperkarakan akibat menabrak pengendara bermotor. Entah sudah berapa kali muncul wacana yang sesuai untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Mulai adanya ide jalur bus khusus yang kini dikenal dengan busway, penerapan zone three in one hingga proyek monorail yang sampai saat ini tak ada kepastian kapan bisa terselesaikan. Bicara tentang wacana solusi transportasi hari ini saya melihat satu tayangan di salah satu stasiun televisi. Di tayangan itu ditampilkan satu langkah dari pe

Detik-detik Menjelang Eksekusi

Entah apa yang saat ini ada dalam fikiran seorang Sugeng. Dua puluh tahun sudah Sugeng habiskan hari-harinya di balik terali besi. Kini hidupnya tinggal menunggu saat-saat akhir. Ketika regu tembak lepaskan sebuah peluru yang menjadi titik perhentian kisah kehidupannya. Di berbagai media banyak diceritakan kisah-kisah menarik di detik-detik akhir jelang eksekusi Sugeng dan Ibunya, Sumiarsih. Ada banyak hal menarik yang saya ikuti tentunya dalam sudut pandang lain, melihat Sugeng sebagai manusia biasa yang punya berbagai kisah dan romantika. Saya begitu trenyuh ketika membaca seorang mantan kekasih Sugeng menjenguknya dan Sugeng memberi dia oleh-oleh bunga yang sengaja dia tanam selama dia jalani masa-masa di tahanan..Angan-angan saya seperti melihat sebuah adegan dalam sebuah film drama tragis. Begitu pula saat membaca berita kedatangan Ayah kandung Sugeng. Saya bisa membayangkan bagaimana perasaan seorang Ayah ketika tahu hidup anaknya tinggal menunggu sebutir peluru terlepas

Hiduplah Sampai Seribu Tahun Lagi: Mengenang Chairil Anwar

Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu di atas debu Dan duka maha tuan tak bertahta. Nisan ( Chairil Anwar) "Aku ingin hidup seribu tahun lagi," satu spirit dari seorang Chairil muda dalam masa mudanya yang penuh semangat. Spirit Chairil muda ternyata tak dibarengi dengan kondisi fisiknya. Perlahan TBC terus menggerogoti tubuhnya. Namun apalah daya tepat di hari yang sama 66 tahun lalu ia benar-benar enggan berbagi dengan cerminnya. Ia lelah dan istirahat dalam diamnya di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak , Jakarta. Saat kekuasaan sang Ilahi membuat ia sadar waktunya benar-benar telah tiba, "Aku tak mau tak seorang kan merayu, Tidak juga kau,". Chairil telah kehilangan jiwanya namun ia layak tersenyum. Lewat karya dan semangatnya ia masih hidup hingga saat ini. Seperti yang pernah diharapkannya dalam satu sajaknya " kenang kenanglah Aku". Semangat seorang Chairil memang mampu menginspirasi d