Pagi itu waktu baru menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Seorang lelaki berbadan tegap berseragam tentara dengan atribut lengkap berdiri di sebuah halaman luas berlantai semen. Solikin nama lelaki itu. Ia merupakan anggota aktif Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat berpangkat Kapten. Kapten Solikin bersiap di lapangan yang terletak di tengah areal Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Cahaya Bathin Jl. Dewi Sartika 200, Cawang, Jakarta Utara. Beberapa saat kemudian penghuni panti dengan berseragam biru muda dan bawahan biru tua berdatangan satu demi satu. Mereka berkumpul di depan Kapten Solikin. 60 orang penghuni tersebut segera membentuk barisan berbanjar. Kapten Solikin memberi aba-aba. Satu diantara 60 orang tersebut mengambil posisi yang berbeda. Rupanya ia bertindak selaku pemimpin barisan, namanya Zuhroh. Selepas dipandu Kapten Solikin gadis berkerudung berkulit agak hitam ini meneluarkan suara lantang menyiapkan barisannya. Setelah barisan siap, Kapten S
Sebuah Catatan Perjalanan Anak Kampung