Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2011

Suporter Indonesia : Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua

Ribuan suporter sepakbola mendatangi kantor pusat PSSI di Senayan, Jakarta. Mereka berasal dari berbagai klub, dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Boromania, suporter Persibo Bojonegoro, Singamania, suporter Sriwijaya FC, Aremania, suporter arema Indonesia, Bonekmania, suporter Persebaya, The Jackmania, dan kelompok suporter lainya. Mereka tiba dengan menggunakan berbagai sarana transportasi mulai bis hingga pesawat terbang. Semua kelompok suporter tersebut membaur menjadi satu. Mereka memiliki satu visi menuntut pembaharuan di PSSI atau ekstremnya Revolusi PSSI. Mereka memperjuangkan satu tuntutan Nurdin Halid harus mundur sebagai harga mati. Meskipun berasal dari berbagai klub yang berbeda ribuan suporter tersebut meninggalkan atribut masing-masing. Mereka bersuara atas nama suporter Indonesia. Mereka menyuarakan aspirasi masyarakat yang sudah gerah dengan apa yang terjadi di persepakbolaan Indonesia. Khususnya saat di bawah pimpinan Nurdin Halid. Bisa dikatakan sepakbol

PSSI dengarkan suara kami!

Pemberitaan seputar sepak terjang PSSI masih mewarnai berbagai media mulai dari televisi, radio, koran hingga situs internet. Berbagai hujatan, kritik, cacian, makian kepada para pengurus seakan tak menyurutkan langkah mereka melakukan kontroversi demi kontroversi. Sampai-sampai Menpora Andi Malarangeng pun bersua, meminta PSSI patuh terhadap aturan FIFA dan amanat dari Kongres Sepakbola Nasional yang berlangsung di Malang. Menpora menyikapi aturan FIFA terkait dengan pemilihan ketua umum. Aturan yang dalam versi PSSI dianggap sudah dibelok-belokkan diantaranya mengenai keaktifan seseorang sebagai pengurus dan larangan mantan terpidana duduk menjadi pengurus. Hari ini adalah saat terakhir banding dari bakal calon ketua yang tak lolos verifikasi Apakah upaya banding tersebut bakal membuahkan hasil? Hingga saat ini rupanya belum ada sinyal positif dari PSSI. Padahal di luar sana berbagai elemen masyarakat sudah siap bergerak. Suara-suara untuk revolusi PSSI bahkan dengan lantang diuca

Dua Nama Baru Tak Lolos Verifikasi

Akhir pekan , tim verifikasi bakal calon ketua Umum PSSI telah mengumumkan hasil kerjanya. Hasilnya ternyata seperti yang telah saya perkirakan sebelumnya, Arifin Panigoro dan George Toisutta dicoret dan tidak lolos verifikasi. Alasan mencoret keduanya hingga saat ini belum diketahui. Keputusan ini jelas-jelas telah menutup rapat harapan adanya wajah baru calon ketua Umum dan langkah Nurdin Halid nampaknya sulit dibendung. Atau muncul skenario baru, Nurdin dengan legawa mundur dan Nirwan Bakri maju menjadi ketua. Karena ketua umum yang pernah terkena skandal di tahun 2007 ini juga mencalonkan diri sebagai ketua asosiasi sepakbola di tingkat ASEAN (AFF). Sesuai daftar nama yang diumumkan tanggal 19 kemarin nama Nurdin Halid muncul ikut dalam pemilihan yang bakal diselenggarakan di Bangkok.

PSSI Makin Kelabakan

Nampaknya, tak ada kata damai bagi PSSI terhadap penyelenggaraan LPI. Setelah melakukan berbagai upaya, gagal menghadang berlangsungnya kompetisi bentukan Arifin Panigoro tersebut, kini cara lain ditempuh. Ancaman deportasi pemain dan pelatih asing menjadi andalan untuk menggembosi kompetisi Liga Primer Indonesia. Keberadaan para pemain dan pelatih asing di tubuh LPI dianggap ilegal karena tidak seijin PSSI. Bahkan Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyebut mereka layaknya kuli cangkul. Tapi rupanya jalan itu saat ini masih sia-sia. Bahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, menyatakan belum akan mendeportasi pemain dan pelatih asing yang tergabung dalam kegiatan sepak bola Liga Primer Indonesia yang tidak tergabung dalam Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).(Kompas.com). Untung saja persetujuan dari Menpora jadi tameng yang membuat langkah mendeportasi pemain asing tak bisa seenaknya.

Jogja di balik lensa

Pekan ini di Yogyakarta ada beberapa even yang menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Even tersebut diantaranya adalah pekan budaya Tionghoa yang berlangsung tanggal 13 hingga 17 Februari di kampung Ketandan, Yogyakarta dan acara puncak Grebeg Maulud. Kedua acara itu sempat saya ikuti dan saya abadikan dalam jepretan kamera. Salah satu bregada yang turut memeriahkan acara grebeg maulud (16/2/2011)

Gelombang Besar Menerpa Perahu Negeriku

Sungguh memprihatinkan. Ibarat sebuah perahu, negeri ini tengah diombang-ambingkan oleh gelombang. Gelombang yang datang silih berganti membuat para penumpangnya menanti kelihaian sang nakhoda dan para awaknya selamat sampai tujuan. Namu, rupanya tak hanya gelombang sebagai masalah, di dalam perahu besar negeri para penumpang sendiri juga tengah bertikai. Seperti itulah kondisi perahu negeri ini, yang belum lepas dari krisis, dan terus disibukkan oleh pertikaian demi pertikaian yang melibatkan sesama anak bangsa sendiri. Lihat saja, di luar sana masyarakat begitu mudah tersulut oleh hal-hal yang terkadang remeh. Perhatikan rentetan peristiwa yang mewarnai pemberitaan di berbagai media baik cetak maupun elektronik. Hampir setiap hari selalu saja ada entah itu tawuran antar kampung, keributan suporter sepakbola, demo yang berakhir ricuh, tawuran antar pelajar, penyerangan oleh satu kelompok terhadap kelompok lain. Dua peristiwa paling aktual terjadi adalah kerusuhan di Temanggung dan

Mengisi Libur, Mencoba resep brownies

Ada beragam kegiatan, bisa dilakukan, untuk mengisi liburan akhir pekan. Pelesir ke tempat yang indah, menarik seperti pegunungan, bercengkrama dengan keluarga, menikmati sajian acara di televisi merupakan beberapa pilihan yang bisa diambil. Setiap orang memiliki pertimbangan dan alasan dalam mengisi waktu liburnya. Begitupula dengan saya, hari Ahad, saya menghabiskan waktu berada di rumah. Kali ini saya bersama istri kembali mencoba sebuah resep roti. Kami ingin membuat roti brownies, berdasarkan resep yang kami dapat hasil browsing dari internet. Bukan kali ini saja kami mencoba resep roti yang sering dijumpai di Bandung tersebut. Ahad lalu berbekal resep dari sebuah blog kami langsung mempraktekanya. Seperti apakah hasilnya? Hehehe gagal total. Sebenarnya gagal buka berarti tidak bisa dimakan sama sekali namun brownies yang kami buat tak bisa mengembang dan terlalu lengket. Dugaan saya, brownies tersebut lengket karena terlalu banyak campuran coklat batang yang kami masukkan. K

Segera Bentuk Akademi Wasit Kelas Internasional

Mutu wasit  tanah air kembali menjadi sorotan. Kurang berkualitasnya sang juru adil pertandingan ini dikeluhkan oleh sejumlah klub dalam naungan PSSI. Banyak yang menuding wasit seringkali berat sebelah memihak salah satu tim. Akibat wasit tak tegas dalam memimpin, banyak partai yang berujung ke permainan keras, bahkan tak jarang berujung pada tindakan anarkis suporter yang tidak puas. Kualitas wasit yang masih dibawah standar akhirnya seringkali menjadi alasan sebuah tim atas buruknya penampilan mereka. Kurangnya kompetensi wasit ini dirasakan hampir di semua kompetisi, bahkan di kasta tertinggi persepakbolaan di negeri ini, Liga Super Indonesia. Publik tentunya masih ingat, wasit yang memimpin laga tuan rumah Persisam Samarinda versus Sriwijaya FC. Keputusannya tidak memberi peringatan seorang pemain tuan rumah yang melanggar pemain timnas ini berujung pada amarah sang pemain. Tanpa basa-basi kartu merah diberikan kepada pemain yang bersinar di piala AFF kemarin.

PSSI di Pusaran Konflik

Rupanya pusaran konflik di tubuh PSSI belumlah mereda. Menjelang pemilihan ketua Umum baru Maret mendatang, lagi satu isu skandal diangkat ke permukaan. Penyebabnya tak lain adalah hilangnya 5 suara dari 100 suara yang ada.  Seperti yang diberitakan di sejumlah media, pemilik suara yang hilang, mempertanyakan keberadaan suara mereka yang mendukung Arifin Panigoro sebagai ketua Umum dan George Toisutta sebagai wakil ketua umum. Diantaranya adalah Ketua Umum PSSI Pengprov Nusa Tenggara Barat (Pengprov PSSI NTB) Syamsul Lutfi yang mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi. Padahal Syamsul sudah menyerahkan formulir dukungan kepada Sekretariat PSSI pada Jumat (4/2/2011).

Kartu Kuning Buat Wasit Lokal

Mutu wasit tanah air kembali menjadi sorotan. Kurang berkualitasnya sang juru adil pertandingan ini dikeluhkan oleh sejumlah klub dalam naungan PSSI. Di divisi Utama banyak yang menuding wasit seringkali berat sebelah memihak salah satu tim. Hal senada juga terjadi di kasta tertinggi persepakbolaan di negeri ini, Liga Super Indonesia. Banyak partai yang berujung ke permainan keras gara-gara keputusan wasit yang kurang tegas. Publik tentunya masih ingat ketika wasit yang memimpin laga tuan rumah Persisam Samarinda versus Sriwijaya FC. Oktavianus Maniani, gelandang serang timnas garuda harus merasakan getahnya. Octo yang merasa pemain Persisam yang melanggarnya tidak diberi peringatan dan didiamkan saja oleh wasit berang dan menyerang wasit. Akibatnya sang juru adil langsung mengganjarnya dengan kartu merah.

Akankah Kongres PSSI Memunculkan Ketua Umum "Baru"?

George Toisutta dan Nurdin Halid, dua nama calon terkuat kandidat ketua umum PSSI 2011-2015 (sumber foto: Tribunnews) Pendaftaran bakal calon ketua umum PSSI sudah ditutup. Meski di awal, sempat muncul banyak nama yang berniat mencalonkan diri akhirnya hanya 3 orang bakal calon yang akan menjalani proses verifikasi , mengetahui layak atau tidak, menjadi calon ketua umum PSSI periode 2011-2015 di kongres Bintan mendatang. Seperti yang sudah saya duga sosok yang maju ke bursa pencalonan adalah: George Toisutta, Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Ketiga nama tersebut muncul atas usulan dari anggota yang memiliki suara. Dari keseluruhan pemilik hak suara tersebut ternyata sebagian besar masih mendukung pencalonan kembali Nurdin Halid. Lihat saja ia mendapat dukungan terbanyak. NH diusung oleh 81 suara, Toisutta didukung 12 suara dan Nirwan 2 suara. Ketiga nama tersebut sebelum maju ke proses selanjutnya masih harus menunggu keputusan hasil tim verifikasi. Kini publik menanti hasil dari

Berharap Figur Baru Ketua Umum PSSI

Kongres PSSI hanya tinggal satu setengah bulan lagi. Masyarakat sudah menanti-nanti keputusan penting yang bakal menjadi titik balik kebangkitan sepakbola negeri ini dalam kongres yang akan berlangsung pada tanggal 19 Maret di Pulau Bintan. Salah satu yang menarik ditunggu adalah siapakah yang bakal terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2011-2015. Sejumlah nama yang berminat mencalonkan diri sempat mengemuka diantaranya : George Toisuta, Arifin Panigoro, Adyaksa Dault adalah diantara nama-nama yang mencuat, disamping satu nama meskipun banyak mendapat sorotan namun posisinya masih sangat kuat, Nurdin Halid. Pergantian Ketua Umum, adalah isu penting yang dinanti-nanti. Siapapun yang jadi, ketua umum nanti bakal langsung bekerja keras dengan segudang persoalan. PSSI saat ini memang tengah menghadapi segudang masalah baik di kepengurusan, klub maupun kepercayaan masyarakat. Di tengah minimnya prestasi, dan sederet permasalahan, masyarakat menuntut ketua umum PSSI yang menjabat saat

El Barca Memang Beda

Barcelona menang lagi. Kali ini, Atletico Madrid sebagai korbanya. Klub asal ibukota tersebut digelontor Xavi Hernandes dkk tiga gol tanpa balas. Kembali, tampil sebagai bintang lapangan adalah Lionel Messi yang memborong ketiga gol tuan rumah tersebut. Kemenangan El Barca yang diraih atas Atletico tersebut selain menambah lebar jarak poin dengan pesaing terdekat, Real Madrid, juga membuat rekor baru. Azzulgrana mematahkan rekor kemenangan 15 kali berturut-turut Real Madrid di era legenda mereka Di Stefano yang telah bertahan setengah abad. Memang, Barcelona luar biasa. Saya sudah menjadi penggemar tim ini sejak tahun 90an. Tahun itu era Barca di bawah Johan Cruiff dan sempat merebut gelar Liga Champion. Waktu itu Barca saya anggap begitu memikat. Seringkali pertandingan demi pertandingan diwarnai dengan hujan gol ke gawang lawan. Perlahan kejayaan tersebut memudar, bahkan cukup lama tim ini tak mampu meraih juara di kejuaran kasta tertinggi, Liga Champion. 

Simpati Buat Rakyat Mesir

Membayangkan suasana Mesir , saya jadi teringat kondisi di tanah air sekira 13 tahun lalu. Hampir setiap hari dalam pemberitaan di berbagai media baik cetak maupun elektronik memberitakan seputar demonstrasi mahasiswa. Ketegangan memuncak ketika mahasiswa bersatu menuntut Presiden Soeharto lengser dan diperparah dengan amuk massa penjarahan di Jakarta dan beberapa kota besar lainya. Suasana membaik setelah Soeharto turun. Senada dengan yang pernah terjadi di Jakarta, di negeri Piramid ketegangan belum menunjukkan tanda-tanda bakal mereda. Aksi massa untuk menurunkan Hosni Mubarak belum mampu membuat sang penguasa turun. Orang nomor satu yang sudah berkuasa selama 30 tahun tersebut menolak mundur dan menjanjikan bakal turun di bulan September nanti ketika masa jabatanya berakhir.

Kebangkitan Si Merah

Liverpool mulai konsisten di jalur kemenangan. Bermain di hadapan pendukung setianya, di Anfield, Anak asuh Kenny Daglish ini mampu mengkandaskan perlawanan Stoke City dengan skor 2-0. Dalam pertandingan perdana selepas ditinggal penyerang andalan mereka El Nino, Fernando Torres, si Merah tampil dominan. Ball possesion, bahkan 68 persen untuk Liverpool. Keunggulan tim tuan rumah dicetak melalui gol Raul Meireles di menit 48 dan oleh penyerang barunya Luis Suarez yang tampil menggantikan Fabio Aurelio di menit 63. Kemenangan atas Stoke City semalam membuat Liverpool mulai mendekati zona Liga Eropa. Mereka kini mengumpulkan nilai 35 hanya selisih 2 poin dari Sunderland.

Menyambut Pagi

Memulai hari , berada di depan Netbook. Syukur Alhamdulillah, itu yang saya ucapkan, di sini saya masih bisa menghirup sejuk dan segarnya udara pagi. Merasakan kenikmatan tanpa ada rasa was-was, sungguh berbeda bila dibandingkan suasana 2 atau 3 bulan lalu ketika Merapi masih bergejolak dan memuntahkan material vulkaniknya. Suasana di tempat saya berada tentu lebih baik dibanding ribuan kilometer di Afrika sana. Di tanah Tunisia atau Mesir yang tengah bergejolak dan daerah-daerah konflik serta bencana yang lainya. Bahkan suasana di Mesir masih belum mereda, dari berita yang saya baca di situs asing hari Selasa bakal ada aksi massa besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mobarak lengser. Semoga saja semua aman-aman setidaknya sudah ada jaminan dari pihak militer yang kini berbalik mendukung rakyat.