Skip to main content

Mencoba Bangunkarta Rasa Baru



Anda yang sering bepergian menggunakan kereta Api Bangunkarta sejak 5 Desember lalu pasti merasakan ada yang beda. Coba saja amati dengan seksama! Kini kereta api ini tak lagi memiliki kelas bisnis. Sebelumnya kereta api ini terdiri dari sebagian besar kelas bisnis dan hanya memiliki 2 gerbong eksekutif per tanggal tersebut seluruh gerbong yang ada merupakan kelas eksekutif.

Menurut informasi yang saya dapat dari petugas stasiun di Tulungagung gerbong-gerbong kelas bisnis tidak begitu saja ditelantarkan. Gerbong tersebut kini dimanfaatkan oleh kereta baru kelas bisnis tujuan Tulungagung-Pasar Senen, Senja Jakarta. Sedangkan gerbong kelas eksekutif yang kini dipakai adalah eks gerbong kereta api Gajayana yang sudah diperbaiki lagi.


Penasaran dengan kereta Bangunkarta rasa baru ini sayapun mencoba naik sewaktu bepergian ke Jawa Timur jelang akhir tahun kemarin. Saya penasaran dengan kereta api yang di masa promo tiketnya dibandrol hanya Rp. 200.000,- saja. Harga yang cukup menarik meskipun jika menuju ke kota tempat saya berada harus menyambung dengan kereta dari Surabaya atau bis dari Jombang. Namun itupun paling-paling hanya menambah budget antara Rp. 5.000,- hingga Rp. 10.000,- untuk tiket. Betapa ekonomisnya untuk kereta api kelas eksekutif! Apalagi kereta lain waktu itu Gajayana harga tiketnya juga sudah tembus Rp. 350.000,- hingga Tulungagung. Jika naik bus harganya juga tak jauh beda pada kisaran Rp. 200.000,- untuk kelas termurah. Namun selama ini saya hanya naik bus jika terpaksa saja dan lebih memilih naik kereta.

Sayapun mencoba membeli tiket kereta api Bangunkarta. Saya mencoba membeli via telepon ke 13897. Ternyata tiket masih tersedia setelah mendapatkan nomor pemesanan tanpa menunggu lama saya melakukan pembayaran via ATM Mandiri. Tiket kereta api sudah saya dapatkan tinggal menukarkan struk atm pada saat jelang keberangkatan.

Semenjak mengetahui cara pemesanan via 13897 saya mencoba memaksimalkan layanan tersebut. Layanan online yang cukup membantu tidak perlu jauh-jauh datang ke stasiun saya hanya perlu menelpon via telepon GSM dan setelah mendapatkan tiket saya tinggal membayarnya via ATM. Ada biaya admnistrasi Rp. 7.500,- untuk layanan ini namun itu masih lebih murah dibandingkan jika saya harus bolak balik ke stasiun. Sebenarnya ada satu cara lagi mendapatkan tiket kereta yaitu membeli lewat kantor pos namun saya belum pernah mencobanya.

Saya naik kereta api Bangunkarta dari Stasiun Pasar Senen. Karena baru pertama kali saya tidak tahu jika setelah Stasiun Pasar Senen kereta api ini juga berhenti di beberapa stasiun di sekitar Jakarta. Sehingga saya dengan terpaksa harus bermacet-macet ria naik ojek dari tempat tinggal saya di daerah Kalibata menuju Pasar Senen. Padahal sebenarnya bisa juga naik di Stasiun Jatinegara.

Seperti layaknya kereta kelas eksekutif interior dari gerbong-gerbong kereta api ini juga mengikuti kereta api lainnya. Setiap gerbong dilengkapi dengan AC, dua buah televisi dan petunjuk nomor gerbong yang bisa dilihat di dekat televisi yang menyala.

Mengenai kursi tentu saja lebih lapang dibandingkan dengan kelas bisnis. Jadi bisa memberikan kesempatan bagi kaki untuk selonjoran ketika istirahat. Mengenai pelayanan saya kira juga tak jauh beda ada selimut dibagikan dan bantal di tiap-tiap kursi. Diantara fasilitas dan pelayanan ada satu hal yang menarik bagi saya yaitu di dekat kursi juga ada colokan listrik. Jadi bagi kita yang hapnya menyala terus atau perlengkapan elektronik lainnya aktif tak perlu kuatir jika di tengah jalan batterainya lemah karena tinggal colok saja. Tentu saja asalkan membawa charger sendiri-sendiri.

Mengenai ketepatan waktu saya kira sudah cukup lumayan. Di jadwal kereta api ini diberangkatkan dari stasiun Pasar Senen pada pukul 16.15 dan tiba di tujuan terakhir stasiun Jombang sekira pukul 06.00. Pengalaman saya kereta api ini berangkat jam yang sama dan sampai di Kertosono pukul 06.00. Kertosono menuju Jombang sekira butuh waktu 10 menit jadi masih bisa ditolererir.

Semoga saja pelayanan dan fasilitas yang ada bisa dipertahankan atau justru ditingkatkan. Satu lagi yang terpenting nantinya jika masa promo sudah habis kenaikan harga tiketnya jangan terlalu tinggi sehingga masyarakat tetap bisa menjangkau untuk menikmati perjalanan dengan kereta api ini.

Comments