Skip to main content

Menulis Dari Hati...

Jelang siang, saya menepi di sebuah warung kopi di pusat kota Boyolali. Sambil menyeruput kopi Americano panas, saya terngiang kata-kata seorang kawan lawas dalam perbincangan lewat Whats App Messanger. "Aku masih terngiang postinganmu tentang kehormatan untuk menanam dan memanen", katanya.

Sekarang, gantian saya yang terngiang kata-kata teman. 

Bukan soal isi dari postingan tersebut, tapi ternyata bisa ya pesan-pesan sederhana yang saya posting melalui instagram itu kena di hati. Memang, walaupun sederhana isi dari postingan tersebut bersumber dari suara hati. Bermula dari pengamatan yang saya rasakan sebagai menantu dari petani dan tersampaikan. 

Ketika sebuah tulisan diterima oleh pembaca itulah yang membuat saya bahagia. Perasaan yang rasanya sudah lama tidak saya rasakan. Hal inilah yang membuat saya kembali bersemangat aktif menulis mengisi lagi blog yang sudah begitu lama tidak diisi dengan kata-kata yang datangnya dari hati. Ya, saya kembali teringat kata-kata pram di buku "Menggelinding" semuanya harus dituliskan. Apapun..jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna.


Boyolali, 30 November 2022

MF Arief

Comments