Catatan Perjalanan : Menjelajahi Sawarna



Setelah sekian lama hanya jadi wacana, ingin..ingin dan ingin...akhirnya saatnya datang juga. Satu petualangan baru, perjalanan baru dimulai..Perjalanan menuju Sawarna, Banten. Tempat yang oleh banyak media, kata teman disebut-sebut memiliki sejuta keindahan.

Kami akan ke Sawarna bertiga. Anggota tim kecil ini adalah saya, Opi, dan satu temen dari Cirebon, Si Iqbal. Rencana awal kami akan berangkat bersama dari Stasiun Gambir kira-kira jam Setengah Tujuh malam namun ternyata ada beberapa perubahan.

Jam lima sore setelah kerjaan liputan acara di Hotel Millenium selesai saya menuju Sarinah. Perubahan rencana saya menunggu di Sarinah, kebetulan tempat kerja Opi tak jauh dari pusat perbelanjaan yang sudah melegenda itu, Wisma Thamrin.

Menunggu di depan Sarinah secara kebetulan bertemu teman SMA dulu. Wow..tak sengaja setelah beberapa tahun saya ketemu Mudjiono, temen yang sekarang kerja di Bank Eksekutif. Ada banyak perbincangan yang kami lakukan. Untung saja ada teman yang menemani menunggu Opi. Info terakhir si Opi mendapat kerjaan mendadak dan menyelesaikan tanggungannya dulu sementara katanya si Iqbal sudah ada di Sarinah juga. Karena belum tahu Iqbal itu seperti apa ciri-cirinya saya menunggu saja di depan Sarinah.

Kira-kira jam enam si Opi nongol juga. Masih dengan pakaian batik, baju resmi hari jumat di kantor-kantor. Kamipun masuk Sarinah dan menuju lantai bawah. ternyata Iqbal sudah menunggu di sana. Tim kecil inipun sudah lengkap Saya, Opi dan Iqbal.

Sebelum berangkat menuju lokasi kami mampir kerumah Opi dulu. Dengan bajaj kami menuju kontrakan Opi yang ternyata tak jauh dari Sarinah. Disana mbak Windri, istri Opi sudah menunggu, mengingat Opi ada kerjaan yang harus selesai tas yang awalnya sudah dipacking dibongkar lagi dan berganti tas yang lebih besar mengingat ia harus bawa laptop.

Berempat kami berangkat namun yang ke Sawarna cuma bertiga. Mbak Windri kata si Opi pulang ke rumahnya, di daerah kampung rambutan. Dengan taksi kami berempat meluncur. Sebelumnya taksi ini akan mengantar kami bertiga ke stasiun Sudirman sebelum menuju Kampung rambutan.

Kami harus menunggu beberapa puluh menit, Kereta Bogor Ekspres. Sementara bisa kulihat disekitar kami wajah-wajah lelah dari para pekerja kantoran Jakarta menunggu kereta, terbayang rumah masing-masing.
Catatan 21/08/08

Foto : Firdaus Sudharma

bersambung..




Lihat Peta Lebih Besar

Post a Comment for "Catatan Perjalanan : Menjelajahi Sawarna"