Skip to main content

Bersedekah dan Segala Keajaibannya

Keajaiban sedekah
Keajaiban, banyak orang yang berharap akan hal itu. Entah keajaiban untuk lepas dari berbagai permasalahan ekonomi, pekerjaan, rumah tangga, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi.

Dalam sebuah seminar yang bertemakan “ The Miracle” Ustadz Yusuf Mansyur banyak mengisahkan tentang perjalanan sedekah dan tahajjud seorang anak manusia yang berhasil menjadi kaya raya dan penuh berkah. Ada juga kisah seorang pengangguran yang kemudian merintis karir dari jenjang jenjang terbawah lalu atas kuasa Allah mendapat kekayaan yang luar biasa. Semua kisah itu berujung pada satu kunci sebuah keajaiban. “ Kita semua butuh keajaiban Allah. Dan hidup ini sendiri sejatinya sudah merupakan keajaiban dari Allah,” kata Yusuf Mansyur.

Seminar tersebut dirilis mulai Januari 2008. Ternyata ada sambutan positif dari peserta. Karena keterbatasan bagi mereka yang tak bisa mengikuti seminar tersebut Yusuf Mansyur pun menulis buku dengan judul hampir sama dengan tema seminarnya, “The Miracle Of Giving”. Maka tak salah jika menilai buku ini seperti pegangan dalam inspiring seminar tersebut.

Selain itu Ada beberapa hal yang membuat Yusuf Mansyur menulis buku ini. Ia ingin meyakinkan banyak orang agar percaya bahwa ada kekuatan lain di kehidupan kita, yakni kekuatan Allah. “Yang dengannya keajaiban yang kita butuhkan tersedia,” katanya.

Buku “The Miracle Of Giving” ini mengupas segudang filosofi dan segudang teori di balik rahasia sedekah. Ada banyak pembahasan-pembahasan yang sangat ilmiah, metodologis tentang sedekah dengan bahasa khas Yusuf Mansyur.

Melalui cara bersedekah buku ini mencoba memberi jalan mendapatkan banyak hal mulai dari menjadi kaya, memiliki pekerjaan dengan gaji dan karir yang mengagumkan, melesatkan hasil usaha, hingga urusan seperti anak keturunan, jodoh sampai kematian yang khusnul Khotimah.

Menurut Yusuf Mansyur dengan menulis buku ini, ia berkeinginan bisa membuka matanya dan semua orang bahwa kekayaan yang dirindukan, kejayaan yang diinginkan, kesejahteraan yang diidamkan adanya dalam genggaman Allah. “ Dekati Allah, maka semua yang kita butuhkan, kita perlukan, ada pada kekuasaan dan kebesaranNya,” katanya.

Ada banyak kehebatan sedekah yang coba diungkapkan oleh Yusuf Mansyur dalam bukunya. Menurutnya ada banyak hal selain bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan sedekah juga bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah.

MATEMATIKA DASAR SEDEKAH

Dalam buku “The Miracle Of Giving ini” Yusuf Mansyur mengulas cara berhitung yang unik. Ia menyebutnya sebagai Matematika sedekah. Matematika sedekah justru saat memberi dari apa yang kita miliki Allah justru akan mengembalikan banyak lagi. “ Matematika sedekah diatas adalah perhitungan sederhana yang diambil dari QS. Al Anam ayat 160 ketika Allah memberikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik,” katanya.

Prinsip hitungan sedekah menurut Yusuf Mansyur adalah sebagai berikut. Ketika kita punya 10 lalu disedekahkan 1 diantara yang 10 itu maka hasilnya bukanlah 9 namun 19.” Sebab yang satu satu kita keluarkan dikembalikan Allah sepuluh kali lipat,” katanya.

Yusuf Mansyur menambahkan hasil akhir dari perhitungan tersebut tentu bisa lebih banyak lagi. Hal itu menurutnya tergantung kehendak Allah. “ Sebab Allah menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sepuluh kali lipat,” katanya.

Dari hitung-hitungan sedekah diatas menurut Yusuf Mansyur balasannya tak mesti berupa materi. Balasan yang didapat bisa juga hal yang senilai dengan uang atau sesuatu yang disedekahkan misalnya: Hilangnya penyakit, tolak bala, anak yang sehat, status sosial yang lebih baik, karir yang lebih baik dan masih banyak lagi.

KISAH BUNTUT SINGKONG

Dalam buku ini juga disuguhkan berbagai kisah yang menjadi pembelajaran tentang ilmu, keyakinan, amal shaleh, istiqomah dan keberkahan. Menurut Yusuf Mansyur ternyata dalam kisah-kisah tersebut ada sebuah metode yang kalau diikuti dia akan berulang kejadianya.” Bahkan akan lebih hebat lagi hasilnya bila bobot amaliahnyaditambah kualitas dan kuantitasnya,” katanya.

Ada satu kisah menarik yang diceritakan dalam buku. Satu peristiwa tak terduga yang akhirnya memberi satu keajaiban bagi seorang tukang gorengan. Kejadian ini berawal tahun 1980. Seorang tukang gorengan berdagang singkong goring. Suatu ketika di saat Ashar ada seorang anak kecil yang dating ke tempat ia berdagang. Di dekat gerobaknya anak kecil itu hanya berdiri dan tidak berkata apa-apa. Ia hanya menggigit telunjuk kanannya sambil menatap lekat-lekat si penjual gorengan.

Dari pandangan si anak nampak ia sebenarnya ingin makan gorengan namun tak memiliki uang. Penjual singkong melihat si anak kecil tersebut. Tapi ia tak bereaksi, tak berkata-kata apapun apalagi memberi.

Kejadian ini berulang di keesokan harinya. Lagi-lagi dengan gaya yang sama. Kaki kiri diangkat, berdiri satu kaki dam telunjuk kanan digigitnya. Si tukang singkongpun masih sama tak bereaksi apalagi memberi.

Di hari ketiga si anak kembali datang dan reaksi penjual masih tetap sama. Akhirnya di hari keempat ada perubahan. Tukang singkong terketuk hatinya. “ Kayaknya nanti tuh si anak bakal datang lagi dah,” begitu fikirnya. Lalu ia menyiapkan buntut singkong. Bagian singkong yang biasanya ia buang itupun ai goring. Tak lama si anak kecil itu benar-benar datang.

Si tukang gorengan memanggil anak kecil itu dan memberinya buntut singkong. Si anak nampak riang. Dengan senyum lebar dan mata yang berbinar-binar ia menerima buntut singkong itu kemudian lari dengan riang. Peristiwa ini berulang hingga tiga hari berikutnya. Dan selama itu juga si tukang gorengan memberinya buntut singkong. Setelah itu si anak tidak lagi terlihat.

Dua puluh empat tahun setelah kejadian tersebut ada kejadian yang tak disangka dan diduga oleh tukang gorengan. Kira-kira pada saat Ashar ada seorang anak muda berumur sekitar 30 tahunan mendatangi gerobak si bapak tersebut. Rupanya ia masih jadi tukang gorengan di tempat yang sama.

“Pak, ada buntut singkong?” Tanya si anak muda.

“Engga ada,” jawab si tukang singkong.

“Gorengin dah pak!”,

“Kenapa sih nyari yang engga ada? Nyari buntut singkong lagi.

Anak muda itupun menjelaskan kepada tukang gorengan siapakah dirinya. Ia menceritakan kejadian duapuluh empat tahun yang lalu. Ia menceritakan meskipun hanya mendapat buntut singkong namun itupun sudah membuatnya bahagia. Si tukang singkong terheran-heran dan iapun menjelaskannya.

Pemuda tadi mengisahkan saat pertama kali dating itu adalah beberapa hari setelah meninggalnya Ayahnya. Sehingga keluarganya mungkin masih sibuk dengan urusan si Ayah hingga ia agak dilupakan. Waktu itu beberapa orang kawannya tak mau main dengannya hanya karena tak punya uang jajan.

Karena tak punya uang jajan iapun mendatangi beberapa buah warung dan diusir. Suatu saat iapun dating ke tempat penjual gorengan ia tak diusir namun juga tak diberi dagangannya hingga hari ketiga saat ia diberi buntut singkong goreng.

Anak muda itupun bercerita, bahwa buntut singkong itu membuatnya diterima kembali bermain dengan teman-temannya. Buntut singkong itu kan terbalik buntutnya ia bikin ke atas lalu dengan tangan kanan dan kirinya ia tutupi seakan-akan ia punya jajan satu singkong utuh. Itu sudah membuatnya bahagia karena mau menunjukkan ke kawan-kawanya bahwa dia punya jajan demi dia kembali ditemani lagi. Di hari selanjutnya saat dia tak dating lagi dikarenakan ibunya pindah. Sebagai balasan atas kebaikan hati si tukang gorengan anak muda itu mengajak bapak tua itu menjalankan ibadah umroh bersamanya.

Buku ini secara umum memberikan satu semangat untuk lebih giat bersedekah. Bahkan terkadang hal-hal kecil yang seringkali dianggap remeh ternyata mendapat balasan yang luar biasa seperti pada kisah tukang gorengan diatas. “ Selalu ada saja jalan tambahan rezeki yang membuat seorang manusia yang rajin beribadah, mau menambah jalan ibadah dan yang berkenan mengistiqomahkannya,” kata Yusuf Mansyur.

Fathoni Arief





Comments

Anonymous said…
subhanallah...

matematika sedekahnya belum tentu pasti ...
hem..

yang pasti itu Janji- Nya..
handoko said…
seminggu yang lalu aku kehilangan dompet ..berhubung yang menemukan dompet ndak mau aku kasih imbalan .., uang yang ada di dompet aku sedekahkan ke kotak masjid..selang satu jam aku dapet telpon dari konsumen kalo penawaran harga reklame yang kemarin aku ajukan senilai18juta di acc trus aku kembali kekantor sekitar lima jam ternyata nyampe kantor orang yang tadi telp dah dikantor aku sambil bawa uang muka lima juta,,, subhanalloh tyrimakasih tuhan amin amin...dari handoko 02470325675