Skip to main content

60 Menit Bogor Jakarta


Ada perjumpaan ada perpisahan meski tak menutup kemungkinan perjumpaan berulang disertai perpisahan begitu seterusnya...

Lelah, penat, pusing dan perut mulas menunggu kereta rel Listrik ekonomi AC berangkat dari stasiun Bogor menuju Jakarta. Duduk di salah satu gerbong, dengan melihat orang berlalu-lalang dalam ketergesaan mencari tempat. Bergantian penjual koran tawarkan barang dagangan sisa koran hari ini yang terus diobral harganya dan pedagang lain yang tak pernah lelah menjaga asa " barangku laku dijual".

Aku lihat seorang penjual majalah bertema relijius. Kuamati ia hanya tawarkan pada orang-orang yang menurutnya relijius dan entah kenapa ketika ada di depanku ia lewat begitu saja. Untunglah jika demikian...

Sambil mengamati segala tingkah laku manusia yang ada di gerbong sekelompok pengamen mainkan musiknya. Terus terang dalam suasana letih, lelah, pusing permainan mereka sangat menghibur. Ada dua grup yang ada. Grup pertama beranggotakan orang-orang yang usianya mungkin diatasku..permainan mereka lumayan. yang membuatku salut saat usai mendapat receh dari penumpang ada seorang pengemis buta lewat ia ambil entah berapa dari kantung plastiknya dan memberikannya pada pengemis buta itu..

Grup kedua terdiri dari bocah-bocah berusia belasan.Mereka mainkan lagu "Puspa" milik ST 12 aku sempat lihat seorang petugas kereta yanng gerak-gerakan tubuhnya begitu nikamti alunan musik dan di depanku anak kecil bernyanyi-nyanyi hafal di luar kepala.

Waktu terus berjalan hingga keretapun berjalan..Satu demi satu stasiun. Orang demi orang masuk dan pergi..Hingga 60 menit kemudian tiba di Stasiun Kalibata..Akhirnya aku kembali ke Jakarta..Rimba yang lebih keras..Dengan keletihan yang sangat bayanganku masih menyimpan sejuta keindahan alam Pelabuhan Ratu..Meski letih ada secercah semangat bekal hadapi hari Senin..

Jakarta, 20 Juli 2008

Comments