Gloomy Sunday, Cinta, Kepedihan dan “Akhir Hidup”
"Sunday is gloomy, my hours are slumberless;
Dearest, the shadows I live with are numberless;
Little white flowers will never awaken you,
Not where the black coach of sorrow has taken you;
Angels have no thought of ever returning you;
Would they be angry if I thought of joining you?
Gloomy Sunday.
Lirik di atas adalah penggalan dari tembang lawas Gloomy Sunday yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi jazz Amerika, Billie Holiday. Lagu ini ,mungkin hanya segelintir diantara kita pernah mendengarnya, dinyanyikan salah seorang peserta ajang pencarian bakat X-Factor Indonesia, Yudi asal Cilacap.
Penampilan Yudi kontan mengundang decak kagum para juri yang sempat “meremehkan” dengan berbagai pertanyaan konyol. Penampilan pria Cilacap yang terkesan “culun” dan tak meyakinkan ini rupanya berbanding terbalik 180 derajat dengan pengetahuan musiknya. Terbukti tak hanya bisa menyanyikan lagu Gloomy Sunday ia juga tahu sekilas asal muasal tembang tersebut tercipta.
Melihat penampilan Yudi menyanyikan lagu Gloomy Sunday membuat saya penasaran ada apa dengan lagu ini. lagu ini terdengar menyanyat-nyayat seperti tengah mengutarakan satu kesedihan mendalam. Sayapun membuka Youtube dan menemukan video klip lawas Billie Holiday. Sekali lagi saya mendengarkan dan makin menambah rasa penasaran.
Saking penasaran atau bisa dibilang iseng saya searching di mesin pencari mengenai lagu Gloomy Sunday ternyata sudah ada beberapa ulasan di blog dan forum lokal mengenai lagu ini. Lagu Gloomy Sunday konon katanya dianggap sebagai lagu penuh misteri. Mereka yang mendengar dan begitu menghayati liriknya bahkan bisa melakukan hal-hal aneh bahkan sampai bunuh diri. Seperti satu cerita dari forum Kaskus tentang seseorang yang depresi karena satu masalah dan ketika mendengar lagu ini saking menghayatinya berencana bunuh diri.
"Gloomy Sunday", juga dikenal sebagai "Hungaria Suicide Song", adalah lagu yang disusun oleh pianis dan komposer Hungaria Rezső Seress dan diterbitkan pada tahun 1933. Lirik asli berjudul Vege világnak (Dunia berakhir).
Ada beberapa versi apa sebenarnya latar belakang peristiwa di balik terciptanya lagu ini. Satu versi bermula dari sang penulis depresi setelah pacarnya meninggalkannya, ia begitu tertekan lalu menulis melodi. Yang lain mengatakan bahwa Seress menulis lirik sendiri,tentang keputusasaan yang disebabkan oleh perang, dan berakhir di sebuah doa yang tenang tentang dosa-dosa rakyat.
Gloomy Sunday Lagu Bunuh Diri
Menilik referensi yang saya dapatkan awal mula lagu ini dikaitkan dengan kasus bunuh diri adalah tahun 30an. Di masa itu ada sembilan belas kejadian bunuh diri di Hungaria dan Amerika yang dikaitkan dengan lagu Gloomy Sunday. Salah satunya adalah peristiwa di tahun 1936. Kepolisian Hungaria kasus bunuh diri yang dilakukan seorang tukang sepatu bernama Joseph Keller. Dari hasil investigasi polisi mendapatkan secarik kertas berisi catatan yang mengutip lirik lagu yang tengah populer waktu itu “Gloomy Sunday”.
Setelah kejadian tersebut, tujuh belas orang bunuh diri. Dalam setiap kasus, "Gloomy Sunday" berkaitan erat. Di antara mereka termasuk dua orang yang menembak dirinya saat mendengarkan sebuah band gipsi bermain lagu. Beberapa orang lain menenggelamkan diri sambil memegangi lembaran syair "Gloomy Sunday". Bahkan ada juga seorang pria berjalan keluar dari klub malam dan menembak kepalanya sendiri setelah meminta band untuk bermain "lagu bunuh diri".
Fakta seorang pria mengutip satu lirik lagu mungkin bisa saja disebut sebagai satu kebetulan.Namun, fakta bahwa selama bertahun-tahun, lagu ini telah dikaitkan secara langsung dengan kematian lebih dari 100 orang jadi terasa aneh.
Saking takutnya dengan efek “Gloomy Sunday” kepolisian Budapest sempat melarang pemutaran lagu ini. Namun rupanya tak hanya di Budapest saja lagu ini memperlihatkan sisi jahat nya. Di Berlin, seorang pemuda penjaga toko gantung diri. Di bawah kakinya tergeletak salinan "Gloomy Sunday". Hal yang paling menarik Rezső, komposer dari "Gloomy Sunday", juga mengakhiri hidupnya pada tahun 1968.
Rentetan kejadian aneh membuat orang menyebut lagu ini sebagai lagu bunuh diri, meskipun banyak juga yang menyangkalnya. Bagaimana dengan Anda?
Berikut ini lirik lagu karang Rezső yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Inggris.
Sumber Image : Wikipedia
Berbagi takkan pernah membuatmu merugi
Dearest, the shadows I live with are numberless;
Little white flowers will never awaken you,
Not where the black coach of sorrow has taken you;
Angels have no thought of ever returning you;
Would they be angry if I thought of joining you?
Gloomy Sunday.
Lirik di atas adalah penggalan dari tembang lawas Gloomy Sunday yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi jazz Amerika, Billie Holiday. Lagu ini ,mungkin hanya segelintir diantara kita pernah mendengarnya, dinyanyikan salah seorang peserta ajang pencarian bakat X-Factor Indonesia, Yudi asal Cilacap.
Penampilan Yudi kontan mengundang decak kagum para juri yang sempat “meremehkan” dengan berbagai pertanyaan konyol. Penampilan pria Cilacap yang terkesan “culun” dan tak meyakinkan ini rupanya berbanding terbalik 180 derajat dengan pengetahuan musiknya. Terbukti tak hanya bisa menyanyikan lagu Gloomy Sunday ia juga tahu sekilas asal muasal tembang tersebut tercipta.
Melihat penampilan Yudi menyanyikan lagu Gloomy Sunday membuat saya penasaran ada apa dengan lagu ini. lagu ini terdengar menyanyat-nyayat seperti tengah mengutarakan satu kesedihan mendalam. Sayapun membuka Youtube dan menemukan video klip lawas Billie Holiday. Sekali lagi saya mendengarkan dan makin menambah rasa penasaran.
Saking penasaran atau bisa dibilang iseng saya searching di mesin pencari mengenai lagu Gloomy Sunday ternyata sudah ada beberapa ulasan di blog dan forum lokal mengenai lagu ini. Lagu Gloomy Sunday konon katanya dianggap sebagai lagu penuh misteri. Mereka yang mendengar dan begitu menghayati liriknya bahkan bisa melakukan hal-hal aneh bahkan sampai bunuh diri. Seperti satu cerita dari forum Kaskus tentang seseorang yang depresi karena satu masalah dan ketika mendengar lagu ini saking menghayatinya berencana bunuh diri.
"Gloomy Sunday", juga dikenal sebagai "Hungaria Suicide Song", adalah lagu yang disusun oleh pianis dan komposer Hungaria Rezső Seress dan diterbitkan pada tahun 1933. Lirik asli berjudul Vege világnak (Dunia berakhir).
Ada beberapa versi apa sebenarnya latar belakang peristiwa di balik terciptanya lagu ini. Satu versi bermula dari sang penulis depresi setelah pacarnya meninggalkannya, ia begitu tertekan lalu menulis melodi. Yang lain mengatakan bahwa Seress menulis lirik sendiri,tentang keputusasaan yang disebabkan oleh perang, dan berakhir di sebuah doa yang tenang tentang dosa-dosa rakyat.
Gloomy Sunday Lagu Bunuh Diri
Menilik referensi yang saya dapatkan awal mula lagu ini dikaitkan dengan kasus bunuh diri adalah tahun 30an. Di masa itu ada sembilan belas kejadian bunuh diri di Hungaria dan Amerika yang dikaitkan dengan lagu Gloomy Sunday. Salah satunya adalah peristiwa di tahun 1936. Kepolisian Hungaria kasus bunuh diri yang dilakukan seorang tukang sepatu bernama Joseph Keller. Dari hasil investigasi polisi mendapatkan secarik kertas berisi catatan yang mengutip lirik lagu yang tengah populer waktu itu “Gloomy Sunday”.
Setelah kejadian tersebut, tujuh belas orang bunuh diri. Dalam setiap kasus, "Gloomy Sunday" berkaitan erat. Di antara mereka termasuk dua orang yang menembak dirinya saat mendengarkan sebuah band gipsi bermain lagu. Beberapa orang lain menenggelamkan diri sambil memegangi lembaran syair "Gloomy Sunday". Bahkan ada juga seorang pria berjalan keluar dari klub malam dan menembak kepalanya sendiri setelah meminta band untuk bermain "lagu bunuh diri".
Fakta seorang pria mengutip satu lirik lagu mungkin bisa saja disebut sebagai satu kebetulan.Namun, fakta bahwa selama bertahun-tahun, lagu ini telah dikaitkan secara langsung dengan kematian lebih dari 100 orang jadi terasa aneh.
Saking takutnya dengan efek “Gloomy Sunday” kepolisian Budapest sempat melarang pemutaran lagu ini. Namun rupanya tak hanya di Budapest saja lagu ini memperlihatkan sisi jahat nya. Di Berlin, seorang pemuda penjaga toko gantung diri. Di bawah kakinya tergeletak salinan "Gloomy Sunday". Hal yang paling menarik Rezső, komposer dari "Gloomy Sunday", juga mengakhiri hidupnya pada tahun 1968.
Rentetan kejadian aneh membuat orang menyebut lagu ini sebagai lagu bunuh diri, meskipun banyak juga yang menyangkalnya. Bagaimana dengan Anda?
Berikut ini lirik lagu karang Rezső yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Inggris.
It is autumn and the leaves are falling
All love has died on earth
The wind is weeping with sorrowful tears
My heart will never hope for a new spring again
My tears and my sorrows are all in vain
People are heartless, greedy and wicked...
Love has died!
The world has come to its end, hope has ceased to have a meaning
Cities are being wiped out, shrapnel is making music
Meadows are coloured red with human blood
There are dead people on the streets everywhere
I will say another quiet prayer:
People are sinners, Lord, they make mistakes...
The world has ended!
Sumber Image : Wikipedia
Berbagi takkan pernah membuatmu merugi
Post a Comment for " Gloomy Sunday, Cinta, Kepedihan dan “Akhir Hidup” "
Ingin Memberi komentar