Pantai Karangtaraje Jelang Senja

I see skies of blue..... clouds of white
Bright blessed days....dark sacred nights
And I think to myself .....what a wonderful world...
Tak ada banyak kata-kata keluar untuk menyatakan ketakjuban saya atas indahnya pantai Karang Taraje jelang senja. Di antara karang-karang dan deburan ombak tersimpan sejuta misteri dan satu keindahan. Seperti lagunya Louis Amstrong yang bisa saya katakan And I think to myself..what a wonderful world..
Sampai di Karang Taraje tempat yang langsung kami tuju adalah sebuah warung. Satu warung diantara sedikit yang buka. Saya masih menyimpan tanda tanya besar mengapa sebagian besar warung-warunng tersebut tutup. Perut sudah mulai terasa keroncongan meski seperti tadi pagi mungkin hanya sepiring mie gorang sebagai pengganjal perut. Di Warung itu yang saya lihat penjual dengan busana seronok dan kumuh. Sayapun mulai berkesimpulan apakah ini tempat begituan? Saya masih menyimpan tanda tanya besar itu.
Ada seorang kenalan baru yang kami temui di warung itu. Ia mengaku bernama "Kombet" sungguh nama yang aneh. kombet merupakan tukang ojek dan mungkin keluarga dari pemilik warung atau malahan ini adalah warung milik dia.
Dari mulut Kombet kami banyak mendapat cerita dan tanda tanya besar sayapun terjawab. Tempat ini memang tempat mangkalnya PSK dan warung-warung yang ada di sekitar sini dulunya banyak menyediakan pemuas nafsu lelaki hidung belang dan minuman keras. namun ada satu peristiwa yang membuat warung-warung itu kini tutup. Bahkan sebagian besar PSK kabur dan warung-warung tak lagi berani jual minuman dengan kadar alkohol tinggi.

Waduuh dengar cerita dari Kombet saya was-was juga...hehehe..dan Opi sudah kasih alarm nanti maghrib lekas-lekas cabut dari tempat ini. Opi juga cerita sosok yang tadi kami temui. Orang yang dia panggil sebagai Mami Kunti ternyata seorang "mami-mami" (baca: mucikari). Hohoho...ngeri juga kalau berlama-lama di tempat ini.

Kami ngobrol banyak hal dengan Kombet. Dari Kombet kami juga mendapat info tentang Sawarna. Bahkan kami juga sudah pesan ojek untuk mengantar kami ke Sawarna. Katanya jalur menuju Sawarna sedang dalam perbaikan. jadi agak sulit jika malam-malam menuju kesana.

Yah angin yang berhembus kencang..rerumputan yang bergoyang perlahan dan matahari tenggelam menjadi menu sore itu..dan sekali lagi dalam hati saya hanya bisa berkata..I
And I think to myself .....what a wonderful world.
16 Agustus 2008
Bersambung
Post a Comment for "Pantai Karangtaraje Jelang Senja"
Ingin Memberi komentar