Skip to main content

Harga Bensin Turun, lalu...

Tiga bulan terakhir ini harga minyak dunia turun atau bisa dibilang anjlok. Penurunan harga ini membuat pemerintah buru-buru merubah kembali harga premium, bahkan hingga dua kali. Perubahan pertama di awal tahun baru dan kedua Jumat (16/1/2015) dan resmi berlaku hari Senin. Selanjutnya tiap dua pekan akan ada evaluasi harga BBM, naik atau turunnya mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Hari pertama diberlakukannya harga premium baru, nampak antrian panjang di sejumlah SPBU. Beberapa SPBU yang saya lewati dalam rute perjalanan Jogja-Boyolali juga nampak pembeli yang antri. Fenomena ini ternyata tak hanya terjadi di Boyolali saja. Di wilayah lain bahkan banyak SPBU yang tutup lebih awal akibat kehabisan stok premium.

Hari kedua diberlakukan tarif baru keadaan masih belum membaik. Saya kurang tahu persis apa yang sebenarnya terjadi, apakah memang kiriman premium belum tiba atau ada kendala lain, yang jelas pagi ini di Karanggede SPBU dekat kontrakan saya kehabisan stok premium. Melalui akun social media beberapa rekan istri juga mengeluh susahnya mencari bensin.

Kebijakan harga premium naik turun, selain soal masalah ketersediaan, sebenarnya masih pro kontra. Permasalahan utama jika harga BBM naik selalu diikuti dengan melambungnya harga, namun kenapa saat turun harga tak ikut turun. Kemarin saya melihat tayangan di salah satu stasiun televisi, seorang pedagang ditanya soal kenaikan harga BBM. Jawabnya kalau naik harga ya naik, lalu saat ditanya bagaimana kalau turun, jawabnya belum tahu.

Hal seperti inilah yang menurut saya harus lebih dicermati pemerintah agar tak grusa-grusu dalam menentukan naik turunnya harga BBM. Seperti saat ini meski harga hampir sama dengan saat sebelum BBM naik faktanya harga sembako sudah terlanjur naik dan enggan turun.

Bukankah pada hakikatnya semua kebijakan pemerintah ditujukan untuk kemakmuran seluruh rakyat?



Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

Comments