Skip to main content

BBM oh BBM...

Tanpa ba bi bu pemerintah akhirnya mengumumkan kenaikan harga premium, dari 6500 ke 8500. Di luar berbagai kritik yang disampaikan soal "ketegasan" Presiden Jokowi menaikan harga Bahan bakar minyak subsidi patut diacungi jempol. Pemerintah bertindak cepat sehingga "fihak-fihak" yang biasanya selalu memanfaatkan momen akan naiknya harga BBM dengan menimbun dan menjualnya dengan harga baru. Soal ini saya mengapresiasi Tuan Presiden baru ini, tapi..


Hal yang paling ditakutkan setelah kenaikan BBM bukan hanya angka "2000" saja, namun melonjaknya beraneka macam kebutuhan pokok. "Sedikit" gejolak sempat mengemuka pasca pengumuman kenaikan harga BBM. Mahasiswa demo, angkutan melalakukan aksi mogok di berbagai daerah, seperti yang terjadi di Jawa Tengah, bis antar kota mogok, mereka yang tetap beroperasi dipaksa berhenti dan penumpang disuruh turun. Gejolak memang ada, tapi menurut saya susah untuk mengubah keputusan pemerintah.

Lalu apakah benar harga-harga sudah melonjak seperti yang ditakutkan? Soal ini saya mengamati langsung mulai dari harga gas LPG, martabak di samping kontrakan, hingga soto relatif tak ada yang berubah. Jika ada yang naik tinggi adalah cabe, sempat menyentuh harga Rp.60.000, sekilonya.Melihat kondisi di lapangan saya jadi berfikir apa para pedagang kecil tersebut tidak merugi? Jika dikalkulasi pastinya kenaikan "2000" tersebut pastilah berpengaruh. Saya saja sebagai pembeli sebenarnya sudah siap-siap uang lebih dari harga biasa, eh ternyata harga tak berubah.

Hmm.. memang daripada mengeluh atau melakukan hal yang tak bermanfaat apalagi sampai merusak lebih baik kenaikan ini ditanggapi secara positif, soal pendapatan yang jadi berkurang bisa jadi motivasi bagi kita semua untuk bekerja lebih keras lagi. Tapi pemerintah jangan senang dulu, kali ini masyarakat benar-benar mengamanahkan kepercayaan pada Anda semua. Kami menanti segala janji dan program yang katanya dibiayai dari uang yang seharusnya untuk subsidi BBM (meskipun sebenanya subsidi masih ada).

Galang rambu anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi (melambung)

(Galang Rambu Anarki, Iwan Fals)

Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

Comments