Skip to main content

Simpati Buat Rakyat Mesir

Membayangkan suasana Mesir, saya jadi teringat kondisi di tanah air sekira 13 tahun lalu. Hampir setiap hari dalam pemberitaan di berbagai media baik cetak maupun elektronik memberitakan seputar demonstrasi mahasiswa. Ketegangan memuncak ketika mahasiswa bersatu menuntut Presiden Soeharto lengser dan diperparah dengan amuk massa penjarahan di Jakarta dan beberapa kota besar lainya. Suasana membaik setelah Soeharto turun.

Senada dengan yang pernah terjadi di Jakarta, di negeri Piramid ketegangan belum menunjukkan tanda-tanda bakal mereda. Aksi massa untuk menurunkan Hosni Mubarak belum mampu membuat sang penguasa turun. Orang nomor satu yang sudah berkuasa selama 30 tahun tersebut menolak mundur dan menjanjikan bakal turun di bulan September nanti ketika masa jabatanya berakhir.


Keputusan Mubarak yang tetap bersikeras menolak mundur ini membuat suasana makin memanas apalagi ditambah dengan adanya kelompok pengunjuk rasa tandingan yang mendukung sang presiden. Massa yang kontra menuding massa yang pro adalah pendukung bayaran, polisi berpakaian sipil. Massa yang  pro membawa bom molotov dan keduanya pun saling berhadapan. Bahkan seperti yang saya baca di headline harian Kedaulatan Rakyat (4/2/11) sempat terdengar tembakan yang ditengarai berasal dari pendukung Mubarak. Mesir makin membara. 

Akibat bentrokan tersebut menurut pemerintah Mesir memakan 8 orang korban tewas dan lebih dari 800 lainya luka-luka. Selain menimbulkan korban jiwa, konflik di Mesir juga mengancam rusaknya peninggalan teramat berharga. Aset sejarah dunia yang tersimpan di Museum Nasional Mesir. Museum yang menyimpan Mummy Firaun ini merah menyala oleh kobaran api.

Konflik kekuasaan memang selalu meminta korban tak hanya harta benda namun juga jiwa. Semoga saja Mubarak lebih arif dalam bersikap berkaca pada sejarah penggulingan kekuasaan lainya mencegah terjadinya perang saudara dan makin banyaknya korban baik jiwa maupun materiil. Tidakkah engkau pernah mengikuti sejarah bangsa lain. Belajarlah pada mantan Presiden kami tuan Mubarak!

Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

Comments