Skip to main content

PSSI di Pusaran Konflik

Rupanya pusaran konflik di tubuh PSSI belumlah mereda. Menjelang pemilihan ketua Umum baru Maret mendatang, lagi satu isu skandal diangkat ke permukaan. Penyebabnya tak lain adalah hilangnya 5 suara dari 100 suara yang ada. 

Seperti yang diberitakan di sejumlah media, pemilik suara yang hilang, mempertanyakan keberadaan suara mereka yang mendukung Arifin Panigoro sebagai ketua Umum dan George Toisutta sebagai wakil ketua umum. Diantaranya adalah Ketua Umum PSSI Pengprov Nusa Tenggara Barat (Pengprov PSSI NTB) Syamsul Lutfi yang mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi. Padahal Syamsul sudah menyerahkan formulir dukungan kepada Sekretariat PSSI pada Jumat (4/2/2011).

Selain PSSI Pengprov NTB hal serupa juga dialami Pengprov PSSI Jambi, PS Bungo (Divisi I), PS Sumbawa (Divisi I), dan PS Sumbawa Barat (Divisi I). Kelima pemilik suara tersebut bahkan berencana menuntut PSSI ke meja hijau. Hilangnya kelima suara tersebut menutup kesempatan bagi penggagas Liga Primer Indonesia, Arifin Panigoro untuk dicalonkan dalam pemilihan ketua Umum mendatang.

Berbagai dugaan pun muncul terkait dengan hal ini. Apakah ada konspirasi terselubung atas hilangnya 5 suara tersebut? Sebelumnya dugaan adanya konspirasi sudah muncul dengan adanya penyelenggaraan kongres di Bali yang berlangsung secara tertutup, munculnya formulir untuk mendukung salah seorang calon dan penggantian anggota tim verifikasi secara tiba-tiba.

Publik masih menanti perkembangan hilangnya kelima suara tersebut. Jika di awal pencalonan saja sudah ada permainan saya pesimis kongres mendatang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa bagi perkembangan sepakbola nasional.

Sumber image : getty image

Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

Comments