Skip to main content

Berharap Figur Baru Ketua Umum PSSI


Kongres PSSI hanya tinggal satu setengah bulan lagi. Masyarakat sudah menanti-nanti keputusan penting yang bakal menjadi titik balik kebangkitan sepakbola negeri ini dalam kongres yang akan berlangsung pada tanggal 19 Maret di Pulau Bintan.

Salah satu yang menarik ditunggu adalah siapakah yang bakal terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2011-2015. Sejumlah nama yang berminat mencalonkan diri sempat mengemuka diantaranya : George Toisuta, Arifin Panigoro, Adyaksa Dault adalah diantara nama-nama yang mencuat, disamping satu nama meskipun banyak mendapat sorotan namun posisinya masih sangat kuat, Nurdin Halid.

Pergantian Ketua Umum, adalah isu penting yang dinanti-nanti. Siapapun yang jadi, ketua umum nanti bakal langsung bekerja keras dengan segudang persoalan. PSSI saat ini memang tengah menghadapi segudang masalah baik di kepengurusan, klub maupun kepercayaan masyarakat. Di tengah minimnya prestasi, dan sederet permasalahan, masyarakat menuntut ketua umum PSSI yang menjabat saat ini, Nurdin Halid mundur. Berbagai suara bermunculan ungkapan ketidakpuasan akan kepemimpinan NH yang dianggap penuh dengan penyelewengan. Isu tuntutan mundur sang Ketua Umum tersebuat menguat selepas ajang piala AFF.


Selepas piala AFF, organisasi yang membawahi persepakbolaan seluruh Indonesia ini mendapat berbagai tekanan. Penyelenggaraan Liga Primer Indonesia yang membuat beberapa tim ISL membelot hingga PSSI harus membayar denda pada pihak sponsor, tudingan adanya main mata di kompetisi yang melibatkan wasit. Tak hanya berhenti sampai disitu saja, pengurus PSSI dibuat panas dingin dengan pemberitaan di Majalah Tempo. Pemberitaan yang membuat pengurus bekerjasama dengan kepolisian, katanya untuk mengusut dugaan tersebut.

Apakah berhenti sampai disitu saja. Ternyata tidak. Munculnya surat kaleng, dari seseorang yang menamakan dirinya Eli Cohen, dan mengaku sebagai pegawai pajak. Surat yang ditujukan pada Presiden tersebut memaparkan adanya isu suap yang melibatkan beberapa pejabat teras di PSSI. Makin buruklah citra PSSI di mata masyarakat.

Masyarakat sudah rindu perubahan, maka memilih ketua umum yang berkompeten jadi satu kebutuhan mendesak. PSSI butuh ketua umum yang mampu mengatasi segala permasalahan tersebut. Utamanya mengembalikan citra organisasi ini di mata masyarakat.

Pertanyaanya apakah hal tersebut bisa terjadi? Hingga saya menulis artikel ini nama-nama calon ketua umum belum bertambah. Bahkan belakangan nama-nama tersebut mengerucut menjadi 2, George Toisuta dan Nurdin Halid. Arifin Panigoro memilih memberikan dukungan kepada George sedangkan Adyaksa Dault mundur karena melihat adanya dua kubu besar yang bakal bertarung yaitu kubu George yang didukung Arifin Panigoro dan Nurdin Halid.

Meskipun mendapat dukungan dari berbagai pihak langkah George belum tentu akan mulus. Pengalaman sang Jenderal dalam menangani sepakbola dianggap oleh sebagian orang belumlah cukup. Ia hanya sebatas menjadi pembina di PSAD tim anggota Persija. Latar belakang itu bahkan bisa mengganjal langkah George karena mengacu statuta PSSI, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi para calon. Antara lain, minimal berusia 35 tahun, warga negara Indonesia, dan pernah aktif di persepakbolaan nasional minimal 5 tahun. Jika ternyata nanti tak ada wajah baru yang memenuhi persyaratan tersebut apakah artinya kondisi yang carut marut seperti ini bakal berlanjut.

Memang kepastian siapa saja yang bakal menjadi calon ketua masih menunggu hasil dari tim verifikasi. Meskipun demikian harapan masyarakat akan perubahan di PSSI sudah membumbung tinggi. Semoga saja akan muncul banyak nama yang memiliki kemampuan dan membawa angin perubahan di tubuh organisasi persepakbolaan tertinggi di negeri ini.


Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

*Hingga penutupan akhirnya didapat 3 nama calon ketua George Toisuta, Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Siapakah yang mendapat dukungan terbanyak dan bakal menduduki ketum PSSI mendatang?

Comments