Skip to main content

ISL Sampai Kapan Terus Begini?

Lagi, tindakan yang sebenarnya tak perlu, terjadi di salah satu pertandingan Indonesian Super League (ISL). Octavianus Maniani meradang, merasa dilanggar namun wasit tak memberikan peringatan, dan langsung menanduk sang juru adil pertandingan tersebut. Kontan saja wasit mencabut kartunya, bahklan langsung kartu merah. Okto dalam keadaan emosi harus meninggalkan lapangan.

Di satu sisi, tindakan dari Okto sungguh sangat disayangkan. Apalagi ia sempat digadang-gadang sebagai pemain muda Indonesia yang layak bermain di Eropa. Bahkan ia disebut-sebut sebagai Ryan Giggsnya Asia. Namun jika dilihat secara cermat, bagi yang menyaksikan pertandingan antara Persisam melawan Sriwijaya FC, tentunya akan melihat dari kaca mata berbeda. Wasit kurang cermat dan tegas melihat pelanggaran demi pelanggaran yang sangat membahayakan karir sang pemain. Wajar saja Okto emosi, apalagi dengan posisinya sebagai salah satu pemain yang bakal dibawa Alfred Riedl ke Sea Games dan Pra Olimpiade. Tapi kedepan Okto harus lebih bisa mengontrol emosinya, sadar tak sadar segala tindak-tanduknya di lapangan menjadi sorotan publik.


ISL nampaknya makin digerogoti oleh penyakit-penyakit kecil dari dirinya sendiri. Kini lawan ISL bukan hanya LPI. Klub-klub yang mulai terengah-engah kehabisan dana, performa wasit yang kian menuai kritik, dan penalti dari Sponsor utama adalah rentetan masalah demi masalah yang harus segara ditangani. Sampai kapan kondisi ini akan terus terjadi? Jika perubahan tak segera dilakukan saya yakin rentetan klub yang mundur karena kekurangan dana bakal bertambah. Apabila itu terjadi mau dibawa kemana persepakbolaan tanah air jika masih saja berkutat soal gontok-gontokan kepengurusan, bingung cari anggaran dan menjadi ajang politik.

Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

Comments