Skip to main content

Bertekun Dengan Proses

Bertekun dengan proses, inilah salah satu pencerahan yang saya dapatkan dari kopdar Canting di tempat Mas Ouda Teda Ena kemarin. Segala sesuatu dimulai dari tidak ada hingga akhirnya menjadi ada. Tak ada seorang seniman hebat yang langsung dengan mudahnya dikenal, semua melalui proses dari tidak dianggap menjadi diperhitungkan.

Menjadi seorang penulis saya kira juga senada dengan kesimpulan di atas. Seorang penulis harus terus berkarya, berlatih, mencoba menjadi dirinya sendiri secara konsisten. Jika seorang penulis konsisten di jalan yang ditempuhnya,menjalani proses berakit-rakit tanpa pernah menyerah, suatu saat pasti jalan akan dengan sendirinya terbuka.
Bagi seorang penulis baru atau mereka yang ingin menjadi penulis profesional, mampu menerbitkan banyak buku best seller tentunya proses yang dijalani juga akan banyak dipenuhi halangan dan rintangan. Seperti contoh dari Mbak Ary kemarin, penerbit bakal lebih memprioritaskan penulis-penulis yang sudah memiliki nama. Nama beken dari seorang penulis ibarat jaminan suatu buku entah fiksi atau non fiksi bakal diterima pasar. Sedangkan bagi penulis yang baru menerbitkan bukunya mau tak mau harus berjuang merebut itu dengan menghasilkan karya yang luar biasa. Meski ternyata itupun menurut Mbak Ary belumlah cukup, untuk menambah penulis perlu menambah portofolionya dengan jalan menerbitkan buku sendiri bagaimana caranya? Tentu saja secara indie.

Masih terkait dengan proses ada hal sepele yang ternyata penting, seperti dikatakan oleh Mas Ouda, yaitu perlunya bergabung dalam satu komunitas. Di sanalah semangat dan motivasi seorang yang baru memulai untuk menjadi penulis, seniman atau apalah dibentuk dan dijaga. Berdasarkan pengalaman Mas Ouda dengan komunitas SEPInya mereka yang terpisah dari komunitas kebanyakan semangatnya mulai padam dan susah berkembang.

Selamat Pagi Yogyakarta

Berbagi takkan pernah membuatmu merugi

Comments