Skip to main content

Emak


doc.Fathoni Arief
doc.Fathoni Arief
Mak Sabar tersenyum lebar. Ia baru saja menerima sebuah surat dari Joko, putra keduanya. Surat itu diterima Emak dari Fuad, teman kecil Joko. Kebetulan Fuad pulang ke tanah air. Sebelum kembali Joko menitipkan pesan kepada Emak.

Empat tahun lalu Joko berangkat ke Timur Tengah, menjadi TKI. Awalnya Mak tak menyetujui niat Joko. Maklum, sebenarnya di kampung halaman Joko juga sudah punya pekerjaan. Ia yang lulusan STM membantu pakdhenya mengelola bengkel kecil di dekat kantor kelurahan. Meski penghasilanya terbilang pas-pasan namun selama ini sudah cukup buat biaya hidup Emak dan Joko. Sebenarnya ia masih punya saudara perempuan. Namun selama ini saudaranya juga dalam kondisi pas-pasan, apalagi setelah suami saudaranya terkena PHK. Emak harus bekerja lebih keras selain jualan jamu juga menjadi buruh cuci guna menghidupi dirinya dan membantu anak perempuanya, yang kala itu tengah mengandung.
“ Mak saya mau mengadu nasib. Cari duit buat biayai Emak Naik haji,” Joko berkeras, ingin membahagiakan Emaknya. Hati Emak pun luluh dan mengijinkan Joko berangkat.


Semenjak Joko menjadi TKI perlahan kehidupan emak membaik. Rumah emak yang mulanya reot kini sudah dibenahi. Emak juga tak perlu terlalu capek jualan jamu seperti dulu. Emak mulai menikmati masa tuanya.
Dipegangnya surat itu, lalu ia duduk, di sofa, di depan televisi. Emak perlahan membuka ampol warna putih tersebut. Belum sempat ia membaca, pandanganya beralih ke layar kaca. Seorang pembawa acara cantik membacakan berita sekilas siang itu. “ Kecelakaan menimpa tenaga kerja Indonesia di Kuwait.. ..Akibat kecelakaan tersebut, dua orang luka berat dan satu orang meninggal. Korban meninggal diidentifikasi bernama Joko, sedangkan korban luka-luka Ahmad dan Badrun…”
Emak terisak, tubuhnya lemas, dan seketika itu juga tak sadarkan diri. Surat dari putranya, yang sudah digenggaman tanganya, jatuh tergeletak di lantai, sebelum sempat ia baca.

***

Assalamu’alaikum,

Emak, Joko dalam keadaan sehat tak kurang apa. Jika tak ada halangan dua bulan lagi saya pulang. Alhamdulillah, saya sudah punya tabungan yang cukup. Saya ingin kembali ke kampung, membuka usaha bengkel kecil-kecilan.

Oiya mak, dulu sebelum berangkat Joko berjanji mencari duit yang banyak buat ongkos emak naik haji. Alhamdulillah, sekarang sudah ada kelebihan rejeki. Saya sudah titip pesan ke Fuad agar membantu pengurusan pembayaran ONH emak. Insya Allah jika ada tempat bulan haji ini emak bisa naik haji.
Sekian dulu mak. Salam dari putra Emak. Doakan saya senantiasa dalam perlindunganNya.
Joko Asmoro

FATHONI ARIEF

Comments