Skip to main content

Tips Cara Aman Naik KRL

Kereta Rel Listrik (KRL) kini masih merupakan sarana transportasi yang favorit bagi masyarakat yang tinggal di daerah JABODETABEK. Pilihan ini terkait dengan tingkat ekonomis dan relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan sarana transportasi lain.

Sebagai gambaran betapa murahnya KRL untuk bepergian ke Bogor dari kota tiket termahal yang kita keluarkan adalam Rp. 11.000,-. Harga segitu jika kita naik kereta ekspress. Bandingkan saja jika harus memakai bis, atau angkutan. Bandingkan juga selisih waktu yang dihabiskan selama perjalanan.
Mungkin karena murah inilah tak heran jika di hari-hari kerja khususnya pada jam-jam padat dengan mudah kita jumpai penumpang yang berjubel memenuhi setiap gerbong KRL. Bahkan tak hanya di gerbong saja. Mereka rela duduk di atap gerbong. Mereka yang di atap gerbong harus ekstra waspada karena setiap saat lengah nyawa mereka menjadi taruhannya. Mereka yang ada di dalam juga tak bisa lengah begitu saja. Di saat-saat seperti inilah ancaman copet ada dimana-mana.

Ada sekedar tips singkat yang saya dapatkan dari cerita rekan dan pengalaman saya sendiri setiap naik KRL.:
  1. Jika naik KRL kelas ekonomi jika belum terbiasa naik usahakan jangan ambil posisi di dekat pintu. Daerah sekitar pintu inilah yang menjadi favorit para pencopet meskipun di tengah kalau kita lengah juga bisa saja menjadi korban.
  2. Jangan meletakan dompet atau barang berharga lain di tempat-tempat yang mencolok dan memancing tangan-tangan jahil menggerayanginya.
  3. Jika membawa tas ransel letakan di posisi depan sekedar memudahkan untuk mengawasinya.
  4. Usahakan hafalkan stasiun demi stasiun. Misalnya jika kita naik kereta ke Depok dari Kalibata harus melewati berapa stasiun. Ini diperlukan supaya kita tidak nampak seperti orang-orang yang kebingungan dan menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan. Menghafal stasiun juga bermanfaat jika kondisi penumpang sedang penuh kita tak perlu berada di pinggir dekat pintu di tengah saja. Nanti setelah mendekati 2 atau 1 stasiun mulai mendekati pintu perlahan-lahan.
  5. Selalu waspada baik kondisi ramai atau sepi dan jangan terlalu mudah percaya dengan orang yag belum kita kenal.
 Semoga cerita singkat diatas bisa bermanfaat. Selamat pagi Jakarta !

Jakarta, 19 Januari 2010

Comments