Skip to main content

Dari Menonton Laskar Pelangi...

Akhirnya kesampaian juga nonton Film laskar Pelangi....

Semalam Saya nonton bareng laskar Pelangi di Plaza Senayan. Awalnya saya kuatir tak mendapatkan tiket namun ternyata hal itu tak terjadi. Justru hampir separuh kursi ternyata kosong. Kami bertiga akhirnya bisa menonton Film yang diangkat dari Novel karya Andrea Hirata tersebut....

Cerita tentang guru di daerah sulit, terpencil, dengan kondisi sekolah mengenaskan bukan hal yang menarik bagi saya waktu menonton film itu. Selama ini sering saya menjumpai sekolah dengan kondisi seperti itu dengan guru-guru yang kisahnya tak kalah luar biasa. Yang membuat saya tertarik adalah beberapa tokoh dan kata-kata inspiratif dan menggelitik yang ada dalam film itu.

Tokoh yang menarik bagi saya ada 2 : Ikal dan Mahar..Tokoh Ikal menggelitik bagi saya diantaranya ketika ia menuliskan puisi dan diberikan ke Aling. " Apakah kau tidak suka dengan puisi?" tanya Ikal dan jawab Aling " Aku suka. Aku sudah menyalinnya dalam buku harianku. Kau simpan saja yang asli,"....tiba-tiba ada suara yang ikut kata-kata si aling dari samping saya sambil ketawa-ketawa. Satu lagi saat tiba-tiba Mahar nyeletuk pada si Ikal "Puisi yang ditulis orang lagi jatuh cinta biasanya dahsyat boy.."..Ada lagi yang ketawa-ketawa di samping saya.

Janganlah engkau percaya dengan asmara
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Sekarang bukan bermenung dalam termenung
Sekarang bukan bermenung dalam termenung
Mari bersama oh sayang memetik bulan
Mari bersama oh sayang memetik bulan
Mari menyusun seroja bunga seroja

Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa yang elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja

(dari lirik lagu Seroja)

Tokoh selanjutnya adalah Mahar. Sosok yang unik dan nyentrik menurut saya. Seniman yang seringkali di anggap aneh dengan segala tindakannya. Hahaha..seperti menyindir diri saya sendiri. Saya jadi ingat cita-cita saya waktu kecil sempat ingin jadi seniman saja. Satu lagi adegan mahar sedang menjemur baterai. Mengingatkan saya akan masa dimana sandiwara radio begitu populer. Sering batterai habis agar bisa ngikuti ceritanya karena belum beli, batterai soak pun tak masalah asal dijemur dulu.

Mengenai kata-kata yang paling menyentuh bagi saya adalah " sebanyak-banyaknyalah memberi..bukan sebanyak-banyaknya menerima"..yah mirip lebih pemurah dari angin yang mendesir kali ya..Laskar Pelangi, memang film yang bagi saya cukup bagus layak dan sehat untuk ditonton...

"Biar kusimpan yang asli ya,"..hehehehe

cinta kepada hidup

memberikan senyuman abadi

walau hidup kadang tak adil

tapi cinta lengkapi kita

(Nidji)





Comments