Skip to main content

Dari Pogung Untuk Indonesia....

Pogung, menyebut nama itu tak lepas dari Mahasiswa, kos-kosan, dan fakultas Teknik UGM. Pogung daerah Utara Fakultas Teknik UGM, tempat lahirnya putra-putra terbaik yang membawa nama besar Kampus Bulaksumur....

Pogung, nama itu begitu lekat dengan saya karena juga termasuk penghuni kawasan itu..yah kawasan dengan banyak kos-kosan, warung makan, masjid, laundry, photo copy, warung Burjo, angkringan, dan masih banyak hal lain.

Pogung memang daerah kos-kosan, sampai-sampai hampir semua rumah yang ada di sana merupakan tempat kos. Perbandingan antara penduduk asli dengan anak kos mungkin sangat jauh saya perkirakan lebih dari 1 : 5. Hal ini bisa dilihat di suasana seperti liburan lebaran Pogung sangat sepi, sunyi mungkin ada anak-anak kos yang rumahnya jauh dan tak memungkinkan untuk mudik.

ah sudah lama saya tak merasakan suasana di kampung itu..saat-saat seperti ini, bulan ramadhan bagaimana antri beli makan waktu sahur..hehehe..lihat bagaimana mahasiswi2 yang baru bangun sama-sama antri, cari buka puasa di masjid Pogung Raya biasa disingkat (MPR)..main bola bareng anak kos rame2 di depan graha Sabha Pramana UGM dan masih banyak lagi..

Ah saya rindu Pogung..

Jakarta, 20 September 2008

Bagi saya kampung Utara Teknik ini sangatlah berkesan. Yah sangat berkesan dengan segala romantikanya baik itu senang, sedih, bahagia ataupun duka. Ada banyak hal yang saya alami di sana. Saya tinggal di Pogung totalnya 4 tahun lebih..setahun di tingkat2 awal dan 3 tahun di tingkat2 akhir. Saya menempati Pogung kidul di tahun pertama, pogung rejo dan terakhir di Pogung Lor di sebuah rumah kecil yang sangat-sangatlah murah sewanya. Saya hanya membayar 600 ribu persemester itupun sudah termasuk bayar listrik.

Comments