Skip to main content

Semalam Di Qoryah Thayyibah 2

Bis terus melaju..tak terasa satu setengah jam perjalanan terlewati dan mulai memasuki kota Salatiga..

Tujuan utama di Salatiga adalah berkunjung ke Sekolah Alternatif Qoryah Thayyibah. Ini kali pertama saya datang ke tempat tersebut. Sebelumnya saya hanya membaca dan mendengar cerita tentang sekolah alternatif itu.

Bekal utama sebagai petunjuk mencari lokasi sekolah Qoryah Thayyibah adalah hasil pencarianku di internet kemarin. "Kalibening" dekat terminal, nama tempat itu yang teringat. Makanya sepanjang perjalanan saya melihat tanda petunjuk di kiri dan kanan. Tak lama melintasi jalanan kota mata saya melihat petunjuk arah "Kalibening", langsung saja saya minta turun di sebuah pertigaan. "Pertigaan tersebut lebih dikenal masyarakat sana sebagai pertigaan ABC".

Dari pertigaan tersebut saya memutuskan istirahat sebentar di sebuah warung Bakso. Lumayan dari pagi belum sarapan. Sebenarnya tak hanya istirahat saja tujuan saya mampir di warung tapi sekalian nukar duit..hehehe..Waktu itu jam menunjukkan pukul setengah sebelas..

Perut sudah terisi, sedikit rasa lelah sudah terkurangi saya kembali melanjutkan perjalanan mencari lokasi Q-Tha. Saya sempat bertanya pada beberapa orang dan saya berjalan menuju ke jalan kecil namun kondisinya sudah bagus, sudah beraspal. Ternyata lumayan juga jalanan menuju Kalibening kondisinya naik turun dengan beban berat di tas cukup membuat saya ngos-ngosan.

Kira-kira satu kilo jalan kaki saya kembali bertanya pada seorang warga. Ternyata arah saya sudah benar Q-Tha berlokasi tak jauh dari sini.

Setalah mencari-cari bayangan saya ada plang besar yang mendakan lokasi sekolah alternatif, ternyata tak ada tanda-tanda itu. Di depan sebuah rumah tepatnya di teras saya lihat beberapa anak usia SMP sebagian besar memakai seragam. Melihat mereka dugaan saya adalah siswa Q-Tha. Ternyata benar lokasi yang lebih mirip rumah itu adalah salah satu bangunan di Q-Tha. Seorang yang bernama Ulum mengantar saya ke rumah pak Din (ahmad Bahrudin) pendiri Q-Tha.

Kami berjalan ke tempat yang tak jauh dari lokasi pertama saya datang. Di sebuah gedung 3 lantai yang masih dalam tahap penyelesaian saya disuruh menunggu. Di situ saya bertemu Imam Muntoha, seorang pendamping yang sedang menjelaskan sesuatu pada 2 orang pengunjung.

Tak berapa lama menunggu akhirnya saya bertemu pak Din. Kesan pertama melihat pendiri Q-Tha ini menurut saya unik dan eksentrik. Pak Din dengan penampilan berkaos, rambut gondrong, menyambut saya. Seperti orang yang sudah kenal dan tak ada jarak. Yah dari situlah saya mendapat banyak cerita tentang Qoryah Thayyibah.

bersambung

Comments