Skip to main content

Kepak Sayap Sang Elang

Pada suatu masa seorang Pramoedya Ananta toer pernah berkata, "Tuhan jika kau anggap aku sudah tak berguna ambilah nyawaku,". Dalam keputusasaan seseorang yang terbelenggu. Namun garisan takdir hidup dan mati memang benar-benar ada di tangan yang paling punya kuasa.

Dengan berbagai belenggu, penyiksaan, penahanan, ternyata tak menghentikan detak jantung dan nafasnya. Pramoedya terpisah dari jiwanya di usia senja. Benar, saat ia sudah mulai tak bisa berproduksi, saat tangan taks sekuat dulu saat pendengaran sudah jauh berkurang.

Apa gunanya hidup jika tak bermanfaat bagi orang di sekitarnya? Bahkan seringkali menjadi benalu. memanfaatkan apapun demi kepentingan semata. Saling menyakiti bahkan terkadang atas nama Tuhan menyakiti seseorang. Bukankah hidup itu sendiri adalah sebagai pembawa kebaikan bagi yang lain?

Begitu pula dengan saya. Semoga meski tak banyak yang bisa saya lakukan setidaknya tak membawa keburukan bagi yang lainnya. Hidup dan mati sudah tergaris tak perlu untuk ditakutkan seperti ketakutan seorang anak kecil. Jika segala waktu saya tak bisa bermanfaat bagi yang lainya tak apalah jika Tuhan mengakhiri kisah saya. Setidaknya tak bertambah lagi tanggungan dosa saya. Jika usia panjang masih dilimpahkan kepada saya ya, saya akan berbuat yang terbaik bagi semua. Dengan sedikit kemampuan dan banyak kelemahan saya. manusia yang bukanlah siapa-siapa dan tak menjadi apa-apa...

Kalibata, 26 Agustus 2008

Comments