Skip to main content

SEGIEMPAT..bagian 1

00.30 Depan terminal Blok M, Jakarta

Sebuah mobil van dari arah utara melaju kencang. Di depan halte dekat sebuah hotel tiba-tiba saja van warna merah itu berhenti. Dengan sedikit mengerem secara tiba-tiba van itu berhenti. Dari mobil itu keluar seorang wanita berusia duapuluh tahunan. Wanita itu berambut sebahu dengan celana jeans dan kaos ketat warna merah muda. Sambil terisak ia keluar dengan tas kecilyang dibawa kemudian menyusuri jalan di dekat hotel itu. Ia terus berjalan sementara mobil yang membawanya terus menjauh dan tak lagi terlihat.

Lepas tengah malam suasana sekitar hotel tersebut mulai sunyi. Di sekitar yang nampak hanya beberapa pengemudi taksi yang melepas malam dan tukang ojek sambil menanti calon penumpang yang mungkin saja akan memakai kendaraan mereka, sementara nampak pula dua orang gelandangan yang terlelap di halte kosong dengan beralas bekas kardus air mineral. Mereka mendengkur, meringkuk menahan dingin dan sesekali terlihat senyuman, entah apa yang ada di fikiran mereka mungkin saja sebuah mimpi indah.

Wanita itu terus melangkah hingga akhirnya di depan sebuah toko yang sudah tutup ia berhenti sambil terus terisak-isak. Kedua mata yang indah itu keluar butiran air mata yang main lama makin deras saja. Dari arah kejauhan melaju taksi berwarna putih. Pelan-pelan taksi itu berhenti. Seorang pengemudi berusia kira-kira 40an keluar. Pengemudi taksi itu keluar dan tawarkan taksinya.


Terlibat percakapan diantara mereka..


01.00 Kalibata, Jakarta

Diantara serakan buku seorang pemuda 26 tahunan masih sibuk di depan layar monitor komputer tuanya. Di sampingnya segelas kopi yang masih kepulkan uap panas. Di sela-sela aktivitas jari-jarinya mengetuk-ketuk keyboard tangannya meraih segelas kopi dan pelan-pelan menyeruputnya. Ia masih asyik dengan pekerjaannya. Menyusun untaian kata demi kata. Dan I hentikan sejenak aktivitasnya ketika terdengar bunyi sebuah pesan dari telepon genggamnya.

Chi : Selamat malam!

Pet : Selamat malam!

Chi : Bagaimana kabarnya?

Pet : Baik, kamu juga kan?

Chi : Aku juga baik-baik saja. Engga ke Jogja lagi?

Pet : Kapan-kapan aku mungkin main kesana lagi tapi belum sekarang. Lagi sibuk kalaupun ada waktu luang seringkali aku pilih isi waktu buat petualangan saja. Yah kapan-kapan aku ke Jogja.

Chi : Ooo gitu ya.

begitulah, jari-jari itu terus mengetuk-ketuk keyboard dan bercakap-cakap dengan seorang bernama Chi..lewat media Yahoo Messanger.

01.00 Depan Terminal Blok M


"Sudahlah mbak jangan lagi menangis. Ayo saya antar pulang pakai taksi saya," kata pengendara taksi.

wanita itu masih diam saja dan kian tersedu Namun sopir taksi itu terus mencoba membujuknya hingga akhirnya wanita itupun menerima ajakan sopir taksi. "Baiklah," katanya. Kedua orang itupun melangkah menuju taksi berwarna putih yang berada tak jauh dari mereka.

"Nama saya Yanto mbak. Mbak kalau ada masalah dan ingin dibagi silahkan anggap saya ini orang tua atau temen mbak,". Wanita itu hanya mengangguk dan perlahan taksi itu melaju.

"Silahkan mbak. Kalau ada masalah jangan sungkan-sungkan!"

"Nama saya Ratna. Terima kasih pak. Jalan saja dulu!"

"Ini kemana mbak?",

"Jalan saja pak kemana saja,"

01.15 Semarang, Jawa Tengah

Seorang lelaki berkacamata sambil duduk di meja kerja diantara tumpukan berkas dan buku-buku. Buku-buku tebal bersampul hitam terbitan luar negeri. Nampak tulisan penerbit Mc Grawhill.

Sambil duduk santai ia menelepon seseorang dengan telepon genggam yang masih tertancap dengan charger.

“Halo dik, bagaimana ga ada apa-apa kan di jalan?”

“Ga ada apa-apa mas,”

“Ya sudah kalau begitu istirahat saja dulu. Perjalanan dari Semarang ke Jogja lumayan,”

“Masih belum ngantuk. Lagi utak-utik komputer sambil smsan dengan teman lama,”

“Oya jangan lupa pesenanku. Besok tolong carikan referensi tentang perguruan tinggi di Malaysia,”

“Gampang mas. Besok saya carikan. Mas sendiri jangan terlalu capek. Lagian besok katanya mau ngadap pak dekan”

“Yah pasti. Tapi masih ada yang harus saya kerjakan dulu. Hasil laporan tugas dari adik-adik mahasiswa tinggal dikit lagi koreksinya,”

Di tengah perbincangan telepon tersebut terdengar suara pintu diketok. “Mas Andi sudah tidur belum?”

“Siapa?”

Andi Wirawan. Dosen muda jurusan Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial politik Universitas Diponegoro.

“Edi mas,”

Tak lama kemudian pintu dibuka…

Ada apa Ed?”

“Maaf mas ganggu bentar. Saya mau pinjam buku tentang sosiologi kebudayaan. Tadi sore kelupaan. Maaf lo mas ini terpaksa soalny besok saya harus ngumpul paper tentang itu,”

“Wah ambil saja Ed. Tuh diatas rak pojok. Ada juga beberapa referensi lain kalau mau bawa silahkan kebetulan saya juga belum tidur,”

Bersambung












Comments