Skip to main content

Salam Pagi ini...

Selamat pagi, selamat hari Senin! Ah awal minggu yang berat bagi sebagian orang, ngantuk bagi yang begadang karena semalam habis nonton piala Eropa trus lanjut nonton balap F1. Bagaimanapun kerjaan tetap harus dijalankan bukan sebaliknya. Satu yang harusnya membuat fresh justru menurunkan daya juang dan produktivitas.

Awal Minggu di Jakarta nampaknya sudah mulai waspada. Katanya yang saya ikuti dan simak dari banyak milis akan ada aksi sejuta umat katanya. Lewat satu undangan yang disebar lewat milis mereka akan lakukan aksi besar-besaran di depan istana negara. Mereka akan mengepung istana tuntut pembubaran Ahmadiyah. Mereka juga tuntut 282 nama yang katanya berada di balik demo Monas yang menyulut aksi dari FPI. Satu kekuatiran adalah adanya aksi tandingan dari massa lain. Apalagi kemarin dalam sebuah pertemuan dengan Banser Gus Dur memberi pesan agar melindungi Ahmadiyah.

Harapan semoga saja aksi bisa berjalan dengan damai. Kekisruhan, kerusuhan, kekerasan, keributan sekali lagi yang menjadi korban adalah rakyat biasa. Mereka sudah tercekik dengan naiknya harga BBM yang diikuti dengan naiknya harga bahan-bahan pokok. Apakah masih ditambah dengan rasa ketakutan, ketidaknyamanan dan entah apa lagi.

Yah memang resiko jadi manusia, hidup di zaman seperti ini beginilah. Mau tak mau, siap tak siap segala sesuatu bisa saja terjadi dan dialami. Yang jelas tetap optimis dan tak terus-terusan mengeluh meminjam sajak Rendra karena hidup bukanlah untuk mengeluh dan mengaduh. Hidup untuk berjuang dan berbuat baik karena itu adalah kewajiban bukan hanya demi sorga atau neraka.

Jakarta, 9 juni 2008


Comments