Skip to main content

Revolusi Industri Baru


Knowledge Ekonomi
 Dunia sedang menuju satu era baru. Sebuah revolusi industri baru sedang terjadi, tak lagi pergeseran dari manusia menuju mesin seperti yang dulu terjadi di Inggris namun lebih ke -"the Knowledge Revolution"-. Riset dan pengembangan jadi hal menentukan bagi satu teknologi atau produk bisa menembus pasar atau tidak.

Riset dan pengembangan terlihat sangat jelas di produk-produk yang sehari-hari ada di sekitar kita. Coba saja perhatikan dan amati perkembangan teknologi handphone sebut saja sebuah merk Nokia. Betapa cepatnya pengembangan merk tersebut. Dalam waktu yang tak begitu lama Hp dengan seri yang berbeda muncul.

Teknologi komputer juga setali tiga uang dengan Hand Phone. Kira-kira 6 tahun yang lalu kebanyakan orang masih memakai processor pentium 3 itu sudah terheran-heran saat pentium 4 muncul. Begitu seterusnya pentium 4 semakin cepat hingga saat ini sudah akan launching teknologi processor paling canggih dari microsoft. Dalam sebuah seminar menurut narasumber yang kebetulan dari microsoft saat ini setiap 4 bulan meluncur produk-produk hasil pengembangan yang lebih baru.

Permasalahan utama sebenarnya bukan seberapa cepat produk itu hadir. Namun ketika berbagai produk inovatif masuk ke Indonesia dan mengancam produk-produk lokal. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat jadi pasar menggiurkan bagi negara produsen. tak usahlah berfikir untuk bisa menyaingi membuat processor sendiri untuk produk-produk sehari-hari produsen lokal juga sudah mulai limbung.

Coba perhatikan betapa produk-produk China begitu merajalela. Mulai dari pensil, bolpoin, pisau cukur, perabot-perabot dari plastik dan masih banyak lagi. Umumnya produk-produk tersebut juga ditawarkan dengan harga yang seringkali lebih murah dibanding produk lokal. Makin merana saja produsen lokal. Apa mau dikata konsumen juga tak bisa disalahkan saat mereka memilih produk lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah.

Masih belum hilang ingatan kita bagaimana sebuah produsen Hand Phone dari China memiliki ide kreatif memasukan televisi dalam HP. Uniknya tak seperti produk dari merk lain yang harus bayar ini layaknya tivi biasa yang bisa ditonton dimana ada sinyal tanpa harus bayar. Sekali lagi itu adalah keajaiban sebuah inovasi, pengembangan dan riset.

Mau tak mau kalau tak ingin makin terdesak para produsen dalam negeri harus segera tersadar. bangkit dan terus bereksperimen. Di luar sana banyak sekali hasil-hasil riset dari putra bangsa yang belum termanfaatkan. 
Riset dan terus mengembangkan kalau tak mau makin terpuruk karena apa yang pernah dikatakan seorang Alfin Tofler sudah terjadi ekonomi gelombang ketiga, inilah sebuah revolusi ekonomi baru yang bernama Kowledge economy.

sumber image : www.gettyimages.com



Comments