Skip to main content

Dewasalah dalam menyerap Informasi

Kemarin di milis Sipil 00 UGM saya sempat mengutarakan satu keluh kesah dan kegemasan yang sangat. Sebab musababnya tak lain adalah kencangnya laju informasi di berbagai media baik cetak, elektronik maupun lewat jaringan dunia maya.

Bukan cepat atau semakin majunya media yang membuat saya resah namun kedewasaan masyarakat dalam menangkap semua informasi serta kebijakan media sendiri yang membuat saya makin gerah. Baiklah kebebasan pers tidak akan saya ganggu gugat tapi pengemasan berita yang seringkali mengangkat sikap pro dan kontra antara beberapa fihak dan masing masing dianggap benar denngan opini-opininya.

Satu contoh adalah kejadian yang terakhir dan masih begitu hangat isunya, penyerangan massa dari laskar FPI ke Aliansi Kebebasan Beragama dan berkeyakinan. Isu yang diartikan dengan berbagai tafsir mulai dari permusuhan antara FPI, dan Ahmadiyah entah kenapa menyeret-nyeret Nahdatul Ulama serta anggapan ini hanyalah upaya pemerintah untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap kenaikan BBM.

Saya mulai dari contoh kasus FPI. Sehari setelah keributan di Monas tersebut sebuah stasiun televisi menyiarkan wawancara yang menghadirkan dua fihak yang dianggap berseteru dari FPI menghadirkan Habib Rizieq meski hanya melalui phone converence dan dari massa yang ikut di acara monas diwakili Kiai Maman yang juga menjadi korban pemukulan.

Yang mengemuka di acara tersebut bukanlah satu dialog dengan kepala dingin, saling menghargai namun adu pendapat yang memicu emosi pemirsa yang mengikutinya. Dari fihak yang membela FPI akan makin membenci fihak lain sedang yang mengecam FPI makin panas atas argumen-argumen dari sang Habib apalagi televisi tersebut menayangkan pendapat Gus Dur dan dikomentari dengan sangat keras.

Reaksi atas pemberitaan-pemberitaan yang sebenarnya cukup mengkawatirkan. Entah kenapa isu tersebut makin meluas dan makin memperuncing pertentangan kini massa dari NU dengan garda bangsa pun turut membuat kondisi makin memanas apalagi dengan tuntutan di berbagai daerah untuk membubarkan FPI dan perlawanan yang sudah ditekadkan oleh massa yang membela FPI.

Isu penyerangan Monas hanyalah satu contoh bagaimana cepat serta bebasnya laju informasi begitu membahayakan jika tak dibarengi dengan kedewasaan dalam mencerna. Atau jika memang sudah begitu membahayakan ya sudah matikan acara-acara semacam itu dan ganti dengan acara lain yang lebih mendidik kalaupun semua televisi berisi hal itu begitu juga media lain lebih baik matikan saja televisimu dan cari kesibukan lain yang lebih produktif dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat dan bangsa.


John Lennon Lyrics
Imagine Lyrics

Jakarta, Sabtu Pagi, 7 juni 2008


Comments