Skip to main content

Selaksa Demi Selaksa Perjalanan....



Lantunan lagu populer dari pengamen kecil itu mengiringi perjalananku tinggalkan Hujung Galuh, kota Surabaya. Rasa capek, penat, lelah campur aduk menyatu tinggalkan kantuk yang makin menjadi. Seraya dengarkan lagu disertai desiran angin saat bis melaju perlahan timbul semangat baru.


Hidup adalah perjalanan, Life is a journey, yah memang seperti itulah sang elang jalani hidupnya. Mencari hal-hal baru, lakukan perjalanan demi perjalanan tidak tahu sampai kapan. Mungkin saja sampai tenaga sudah membatasai, sampai kesempatan sudah tak ada lagi. Eagle flies alone, yah memang seperti itulah caraku jalani kehidupan hingga saat-saat ini karena memang mungkin seperti itulah sang pencipta menghadirkanku. untuk selalu belajar dari apa yang dilihatnya. Untuk selalu membaca, Iqra' seperti wahyu yang pertama kali diturunkan.



Perjalanan demi perjalanan dan banyaknya hal baru membuatku makin haus akan pengalaman baru. Pergilah kemana-mana, lihat, amati banyak belajar dan bagi kepada semua saja satu prinsip yang hingga kini masih saya pegang.

Hari Jelang senja saat bis kota masuki terminal Purabaya Surabaya. Setelah setahun lalu baru kali ini saya kembali masuk salah satu terminal terbesar di Indonesia ini. Seperti biasanya ramai, kerumunan orang, dan lalu lalang orang dengan ekspresi lelah hendak menuju kota tujuan mereka masing-masing. Bis Harapan Jaya patas AC yang kebetulan saya pilih. Masuk bis dan lanjutkan perjalanan selanjutnya.

Jalani perjalanan demi perjalanan ingatkan akan novel Putu Wijaya "Stasiun". Kali ini saya memasuki "stasiun" untuk menuju perjalanan berikutnya. Kota kelahiran, tempat sejuta kenangan Ngrawa telah terbayang di depan mata. Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam dan perlahan bergerak keluar dari Purabaya.

Bersambung.....

Comments