Skip to main content

Satu Catatan Dari ragunan


Berkunjung ke Kebun Binatang seringkali yang terbayang kerumunan orang berpasang-pasangan, orang tua dengan anak-anak kecilnya, bekal makanan, minuman, dan tentu saja koleksi hewan. Namun ternyata opsi-opsi tersebut tak ada kaitan sama sekali dengan kunjungan yang saya maksud.

Minggu kemarin saya berkunjung ke ragunan. Salah satu kebun binatang ternama yang masih jadi tempat favorit pelesir. Baru pertama kali saya berkunjung ke Ragunan. Beberapa kebun binatang lain yang pernah saya kunjungi adalah Taman Safari Prigen, Taman Safari Bogor dan Bonbin Surabaya.

Kali ini saya ke kebun Binatang bukan untuk pelesir namun ikut acaranya Serunya Scriptwriting Playgroup. Ke kebun binatang untuk bermain bareng sambil belajar tentang penulisan skenario. Saya katakan bermain bareng karena memang konsep playgroup benar-benar ditekankan. Mungkin banyak yang bingung dan bertanya-tanya seperti apa belajar skenario di kebun binatang.

Tema yang diambil dalam serunya ragunan kali ini drama 3 babak. Teknisnya peserta mendapat 3 kata kunci untuk membangun masing-masing sebuah adegan cerita. untuk mendapatkan satu kata kunci tiap-tiap grup harus mengikuti permainan-permainan yang direncanakan panitia. Ada banyak hal unik mulai dari balas pantun sampai nyari balon dengan mata tertutup.

Memang salut buat tim kreatif meski awalnya saya terpaksa jadi peserta tambahan ternyata menikmati juga...



Acara berakhir dan saya langsung pintu keluar melewati hewan-hewan bodoh yang terkekang dalam kandang besar bernama kebun binatang..Sambil berjalan saya teringat sebuah puisi dari Sapardi

DI KEBUN BINATANG

Seorang wanita muda berdiri terpikat memandang
ular yang melilit sebatang pohon sambil menjulur-
julurkan lidahnya, katanya kepada suaminya:
“Alangkah indahnya kulit ular itu untuk tas dan
sepatu!”
Lelaki muda itu seperti teringat sesuatu, cepat-cepat
menarik lengan istrinya meninggalkan tempat ter-
kutuk itu.

Dengan langkah cepat mengejar waktu sayapun terus melangkah keluar..

Ragunan, 18 Mei 2008

Comments