Skip to main content

Catatan dari Bogor



Kereta Rel Listrik semi ekspress Pakuan terus melaju, membawaku menuju Bogor. Tak seperti kereta kelas ekonomi KRL pakuan memberi kenyamanan yang lebih. Aku bisa duduk, dan sejenak memejamkan mata tanpa harus berdesakan dan disertai dinginya AC kereta.


Bogor, sudah lama aku tak singgah ke kota ini. Terakhir kali aku ke bogor kiranya 6 tahun lalu di pertengahan 2002. Mungkin sudah banyak yang berubah di kota hujan dalam rentang waktu hingga saat ini. Tujuanku ke Bogor sebenarnya dalam rangka kerja. Ada satu acara yang perlu aku ikuti.

Kira-kira sejam kereta sudah sampai di stasiun. menghemat waktu dan mengejar jadwal acara aku cari taksi menuju ke hotel jaya raya. bermenit-menit menunggu taksi sulit dicari. Akhirnya sebuah taksi aku dapat namun eh namun taksi tersebut tak berani mengantarku ke puncak. Daerah tersebut sudah di luar wilayahnya. Akhirnya aku putuskan turun di terminal. Satu kata yang mungkin hampir sama "ngetem". Hampir setengah jam lebih bis yang kunaiki tak kunjung berangkat. Badan sudah kepanasan dan keringat mulai mengucur basahi baju.

Setelah menunggu akhirnya bis itu berangkat. Yah dalam perjalanan sempat dua kali orang dari Metro Tivi nelpon. yah untung saja aku bawa head set. Yah minta kejelasan satu video yang kukirim untuk sebuah program yang tayang tiap jumat malam. Di perjalanan itu untung ada seniman-seniman jalanan yang dengan apik memainkan gitar dan bernyanyi ingatkan aku akan seorang peserta Indonesian Idol.

Perjalanan...satu hal yang memang harus kulakukan dan bispun melaju. Jam 16.00 setelah sempat nyasar akhirnya saya bisa juga sampai di Hotel Jaya Raya. Hawa sejukpun menyambutku namun di lain sisi hatiku miris dan membayangkan mungkin saja dulunya wilayah hotel ini adalah hutan yang ditebangi. Wilayah yang kini berubah jadi resort tempat pertemuan orang-orang dari Jakarta. Yah pantaslah Rendra tergerak dengan "Hutan Bogornya".

"Sekali lagi aku mendapat banyak hal-hal menarik dari perjalanan demi perjalanan yang kutempuh"


Bogor, 21 Mei 2008




Comments