Skip to main content

Banyak Cerita Tentang Sebuah Cerita (Bagian Dua)

Bagian dua

Hidup memang selalu berhadapan dengan pilihan. Memilih, satu pekerjaan mudah yang sulit. Lewat satu pengalaman kini aku mulai berhati-hati untuk menentukan pilihan utamanya dalam hal-hal yang penting.

Seperti saat ini saja untuk menuju Jalan Juanda dari tempatku berada aku harus memilih. Ada banyak alternatif pilihan kendaraan menuju kesana. Ke jalan Juanda bisa ditempuh dengan berbagai alternatif jenis kendaraan. Mulai dari KRL, bis kota, taksi, busway, ojek, atau pinjam motor. Namun yang paling mungkin saat ini bagiku hanya tinggal dua saja yaitu KRL dan bis kota. Sekali lagi pengalaman, hal itu yang selalu saja mendasari tiap kali mengambil keputusan mulai dari hal-hal sepele hingga persoalan yang rumit.

Semua alternatif yang kupilih memiliki kekurangan dan kelebihan. KRL, sarana transportasi massal yang kata pak dosen paling efektif ini memang murah meriah, benar-benar sesuai dengan kantong orang-orang golongan kecil macam saya. Kalau pas beruntung tiba di stasiun tepat pas kereta jelang berangkat perjalanan ke jalan Juanda hanya butuh waktu tak sampai setengah jam. Namun seperti yang lain ada juga kelemahannya terkadang kalau pas ga beruntung resiko menunggu berpuluh menit bahkan sejam bisa saja terjadi.

Naik bis kota sebenarnya kalau kondisi jalan sedang tidak macet juga ga terlalu lama waktu tempuhnya. Namun harus oper berkali-kali yang membuatku agak malas jika harus memakai sarana kendaraan ini. Mulai dari naik angkot 34, oper bis kota 640, oper lagi bis nomor P 20. Berdasarkan pengalaman sebelumnya butuh waktu tempuh kira-kira satu setengah jam belum lagi harus jalan dengan jarak cukup jauh.

Berdasarkan pengalaman serta berbagai pertimbangan akhirnya pilihan jatuh ke KRL....

Via angkot 34 perjalananku menuju juanda dimulai. tak lama memang menuju stasiun kereta tak sampai 5 menit mikrolet 34 mendekati stasiun..

Cuaca masih seperti tadi..mendung, gelap, hawa dingin rasanya sebentar lagi turun hujan..semoga saja tidak hujan..

Lamat-lamat dari kejauhan terdengar suara pengumuman kereta api kelas ekonomi sudah berangkat dari stasiun Lenteng Agung. namun langkahku masih harus menuju satu tempat dengan harapan semoga tak terlambat kereta.

Kemarin seorang rekan minta kopian film tentang profil guru yang pernah kubuat hampir setahun yang lalu. Untung saja mengirim barang tak harus jauh-jauh dan hanya beberapa puluh meter dari stasiun kereta api Duren Kalibata.

(bersambung)

MF.ARIEF

Comments