Skip to main content

Sepaket Cerita di Sepenggal Masa

Sepaket berisi langit, awan, bintang, bulan dan angin malam menemani langkah-langkah gamangku susuri jalanan kecil kotaku. ...
Semuanya berkolaborasi rayakan suasana setelah senja dengan sebuah lagu lagu senja pula. Satu lagu senja di Ngrawa.

Ngrawa masih tetap seperti yang dulu...
Saat kota ini begitu dekat dengan keseharianku, begitu lekat dengan pertumbuhanku jadi sosok remaja belasan...

Ngrawa dengan sepaket cerita berisi langit awan, bintang, bulan dan angin malam. Sebenarnya masih ada sebuah pohon jambu namun kini hanya tinggalkan cerita saja. Sepaket kisah yang terlalu sulit dipahami, dimaknai, ataupun dirasakan. Kerumitan kisah yang mengisi ruang kosong selain yang sudah diisi sepaket langit, awan, bintang, bulan dan angin malam.

Ngrawa kembali sunyi...

Senja memang telah bergeser berganti malam namun bukan gelap yang terasa tapi tetap senja. Tidak gelap dan tidak juga terang.

Semuanya masih samar-samar dan remang-remang. Senja yang lantunkan lagu sunyi di tengah hiruk pikuk kota kecil yang tengah bergeliat dengan pertokoan, cafe, tempat hiburan yang mulai sisihkan ruang kosong kota.

Lagu sunyi yang melantun begitu saja...dan melenakanku...tak terasa aku harus segera tinggalkan Ngrawa...

Masih ada satu ganjalan yang belum bisa kucari jawabnya.
Satu ganjalan tentang senja itu sendiri dengan sepaket langit, awan, bintang, bulan dan angin malam menemani hari-hariku.

Pelan-pelan angin malam bergeser....
dan tertutup awan...di tengah suasana samar2...
Semuanya masih samar-samar dan terbungkus oleh remang suasana senja

Hari makin malam dan rasanya masih sama senja...
Aku tersadar besok harus tinggalkan Ngrawa...
sementara angin malam kembali terbungkus awan...

Ngrawa...20 Oktober 2007..sepaket senja ingin kuberikan buat angin malam

Comments

Anonymous said…
ngrawa akan selalu menunggumu kembali..