Skip to main content

Bantingan dan Nasi Bungkus

Bantingan, berasal dari kata banting yang di beri akhiran an, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti hal yang berkaitan dengan guncangan keras. Bantingan juga sangat identik dengan istilah gerakan yang ada pada beberapa cabang bela diri diantaranya gulat dan Judo. Namun yang akan penulis ceritakan kali ini tak ada hubungannya dengan beladiri seperti diatas bahkan ini berkaitan erat dengan makanan pengisi perut. Bantingan yang akan saya ceritakan adalah makanan khas kota marmer Tulungagung.

Nasi bantingan, begitu orang-orang di kota penghasil marmer itu seringkali menyebut nasi bungkusan yang banyak dijual di sudut kota itu. Makanan tersebut memang sangat popular di kota yang terkenal dengan manusia purba homo Wajakensis temuan Von Reiscoten dan E. Dubois itu. Warung-warung penjual nasi ini pada malam hari akan banyak ditemui di sudut-sudut kota.

Penyebutan kata bantingan konon kabarnya berawal dari proses packing dari nasi. Setelah dibungkus nasi yang bungkusannya tak terlalu banyak itu sedikit dilempar seperti sedang dibanting. Dari situlah istilah nasi bantinganpun menjadi popular hingga saat ini.
Jika dilihat dari isinya sebenarnya nasi bantingan tak ada yang berbeda dengan nasi bungkus lain. Dalam sebungkus nasi yang dijual dengan harga berkisar antara 1000 hingga 1500 rupiah ini biasanya dilengkapi dengan telur goring, mie, terkadang sayur. Isinya sangat bervariasi antar satu penjual dengan penjual yang lain bisa berbeda. Bungkusan nasi bantingan mungkin mirip dengan nasi kucing yang terkenal di Yogya namun porsinya lebih banyak dan isinya lebih bervariasi.

Dengan harga yang tak terlalu mahal dan porsi yang sedang-sedang jadilah makanan ini sebagai teman pendamping untuk melepaskan suasana malam di kota kecil yang masih tenang dan nyaman ini. itulah nasi banting yang mungkin saja ketika masuk isinya akan terbanting dalam perut dan mampu membanting cacing-cacing perut yang membuat perut keroncongan.
Penasaran dengan nasi bantingan? Silahkan saja datang ke kota kecil di Pulau jawa bagian Timur ini., Keramahan penduduk akan menyambut dan tentunya sajian nasi bantingan yang menggoda selera.

Suatu hari waktu ku lewati jalanan Tulungagung di tahun 2007

Comments