Nafas Reliji di balik Kamera CCTV

Setiap hari sebelum waktu menunjukkan pukul 06.45 segenap siswa-siswi SMPN 14 Bandung sudah berdatangan ke sekolah. SMPN 14 ini memang tak seperti Sekolah lain yang masuk tiap pukul 07.00. Di sini 15 menit sebelumnya siswa sudah harus datang dan masuk ke kelasnya masing-masing. Mereka mengikuti kegiatan mendengar dan menyimak bacaan ayat suci Al-Quran. Di kelasnya masing-masing dengan Al-Quran yang telah dibawa dari rumah mereka mengikuti arahan dan instruksi dari speaker yang dipasang pada tiap-tiap kelas.

Kegiatan mendengar dan menyimak bacaan Al Quran itu dikomando langsung dari ruang kepala sekolah oleh guru yang bertugas. Di ruangan itu dari sebuah layar televisi bisa memonitor semua kelas yang ada di sekolah. Gambar masing-masing kelas itu di dapatkan dari kamera CCTV yang telah dipasang di semua kelas. CCTV itu terkendali dari ruang kepala sekolah. Menurut Drs. Dwi markoniandi Kepala Sekolah SMPN 14 kegiatan ini dimulai kira-kira setahun lalu semenjak dirinya menjabat di sini.

Aktivitas rutinitas pagi di SMPN 14 ini wajib diikuti oleh seluruh siswa khususnya yang beragama Islam. Mereka harus datang tepat waktu jika ada yang sampai terlambat mereka akan dihukum. Hukuman yang dikenakan pada siswa-siswi yang telat itu bukan berupa fisik atau hal-hal yang tak mendidik. Mereka dihukum dengan membaca Al Quran dan menghafal Asmaul Husna dengan dibimbing langsung oleh guru pembina. Menurut kepala sekolah ini lebih bersifat pada pendidikan. Justru mereka yang datang dengan dihukum seperti itu bacaannya akan makin lancar karena didampingi langsung oleh pembinannya.

Mendengar dan menyimak Al Quran tiap pagi hanya bagian kecil dari pemanfaatan kamera CCTV yang terpasang di masing-masing kelas. Kamera ini baru dipasng semenjak kepala sekolah dijabat Drs. Dwi Markoniandi. SMPN 14 merupakan sekolah pertama di Bandung yang memakai piranti canggih ini. Kamera CCTV ini tak hanya digunakan untuk keperluan membaca Alquran saja tapi juga untuk hal yang lain. Teknologi ini sejak dipasang beberapa bulan lalu benar-benar dimanfaatkan oleh sang kepala sekolah untuk memantau kegiatan siswa di tiap-tiap kelas.

Pemasangan CCTV ini sebenarnya atas inisiatif sang kepala sekolah yang kebetulan juga menjadi ketua Asosiasi Kepala Sekolah Seluruh Indonesia (AKSI). Untuk tiap-tiap kelas pemasangan kamera ini menghabiskan dana sekitar 800 ribu rupiah. Saat ini kamera tersebut masih bersifat satu arah saja. Kedepan menurut Dwi Markoniandi jika dana memungkinkan akan dibuat 2 arah sehingga bisa terjadi komunikasi.

Pengadaan CCTV untuk kota Bandung. Sekarang cukup banyak yang memakainya. Yang pertama kali memakainya adalah SMPN 14 Bandung. Dananya berasal dari komisi sekolah. Dapat dikatakan model yang dipakai di sini standar minimal. Tambahnya kalau ada dana sebenarnya pakai yang model bergerak lebih baik tapi dibutuhkan dana yang lebih besar. Untuk model bergerak tiap unitnya dibutuhkan dana sekitar 4 jutaan. Untuk yang model ini satu ruangan dananya 800 ribuan.Kedepan akan dikembangkan sehingga bisa berkomunikasi dua arah jadi ada kamera dan monitor di masing-masing kelas. Sebenarnya semua sudah dipasang hanya belum ada tivi monitornya.

-----------------------------------------------

Menuju Sekolah Bertaraf Internasional

Saat ini SMPN 14 berstatus sebagai Sekolah Standar Nasional dan tengah bersiap menuju Sekolah Bertaraf Internasional. Ada banyak hal yang disiapkan yang bisa diamati secara langsung adalah renovasi besar-besaran di sekolah dengan pembangunan gedung baru.Menurut Drs. Dwi Markoniandi sebagai persiapan dengan merintis program bi lingual. Program bilingual yang dimiliki bahkan yang pertama ada di kota Bandung. “Kita sudah punya satu kelas kelas 8 yang bilingual. Yang kelas 7 saya programkan mulai bulan depan ikut kursus bahasa Inggris. Anak kursus bahasa Inggris gurunya demikian. Kita kerjasama dengan lembaga kursus lain.” Tambah kepala Sekolah SMN 14 Bandung tersebut. Program ini dimulai sejak tahun ajaran 2006-2007, SMP Negeri 14 Bandung sudah melaksanakan program rintisan bilingual, yaitu program pembelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Sumber daya manusia di SMPN 14 Bandung benar-benar ditangani secara serius sebagai persiapan menuju Sekolah Bertaraf Internasional. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan ESQ dan pelatihan sholat khusuk.”Maintenance, guru-guru dan karyawan saya ikutkan kegiatan sholat khusuk oleh Abu Sangkan. Saya menyentuhnya pada ruhani. Kalau ruhani sudah disentuh dan tahu siapa mereka Insya Allah kulaitas mereka juga akan naik,” katanya. Selain kegiatan di atas ada juga program tahajud dan doa bersama bagi yang beragama Islam dan renungan bagi non muslim.

Bagi para guru ada kegiatan bimbingan rohani. Bimbingan ini sengaja diisi dengan materi keagamaan Islam karena mayoritas Islam maka bicara lewat Al Quran. Meskipun bimbingan rohani ini berlabel Islam namun bagi mereka yang beragama lain juga diperbolehkan ikut. Menurut Dwi Markoniandi mereka boleh ikut hanya sebagai pendengar sebagai bentuk silaturahmi.Bimbingan rohani ini masih sebagai bagian dari berbagai program lain seperti tadarus, dan baca Asmaul khusna, doa bagi siswa di tiap pagi.

-----------------------------------------------

Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 14 Bandung ada berbagai macam. Ada banyak macamnya mulai dari seni hingga olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler itu wajib diikuti siswa. Tiap siswa memilih kegiatan pengembangan diri minimal 2 kegiatan. Hal itu seiring dengan pelaksanaan kurikulum KTSP di SMPN 14 Bandung.

Dari berbagai tersebut telah diperoleh berbagai penghargaan dari berbagai even baik di tingkat kota, propinsi, maupun nasional. Ada olah raga, seni, akademik mulai dari tingkat Kabupaten hingga nasional.

Di bidang kepramukaan sekolah yang berada di jantung kota Bandung itu juga memiliki prestasi yang sangat dibanggakan. Pramuka SMPN 14 Bandung baru-baru ini telah menjuarai Lomba tingkat (LT) III Kota Bandung sekaligus mewakili kota Bandung untuk mengikuti LT IV di tingkat propinsi Jawa Barat di Jatinangor. Tahun ini juga mereka mewakili kota Bandung sebagai salah satu duta di 21st World Scout Jambore 2007 di Inggris sebagai duta pramuka dan budaya mewakili Indonesia setelah pada tahun 2003 mengikuti kegiatan yang sama di Thailand.

Di bidang olahraga yaitu bridge, siswa SMPN 14 Bandung juga menjadi juara nasional dan secara rutin diikutsertakan ke dalam setiap even kejuaraan di tingkat kota Bandung.

Selain itu ada juga kegiatan penyaluran bakat menulis siswa dengan membuat sebuah buletin. Buletin itu bernama Fourteen News di bawah OSIS SMPN 14 yang terbit dua mingguan.

---------------------------

Untuk menambah keharmonisan hubungan antara guru dengan siswa, kepala sekolah dengan guru dan kepala sekolah dengan siswa menurut Dwi Markoniandi juga sangat diperhatikan di sekolah ini. “Tiap hari saya memberikan reward bagi anak-anak. Anak-anak yang ulang tahun saya beri ucapan selamat tahun moga-moga panjang umur dan sebagainya. Kata-kata mutiara yang kita berikan pada anak-anak. Itu cara kita berkomunikasi dengan anak-anak. Sehingga pendidikan sopan santun pada anak-anak juga berjalan,” katanya.

Menurut Drs Dwi para guru ketika bertemu dengan guru atau siswa dibiasakan langsung menyapa dengan mengucap Assalamualaikum. Itulah jalinan silaturahmi yang coba dibangun di sekolah ini. Bagi mereka yang melanggar aturanpun tak ada hukuman fisik. “Kita berbuat yang namanya hukuman bukan fisik. Suruh baca Al Quran, Asmaul husna artinya mereka jadi lebih baik. Dia makin hafal.,” katanya. Selama ini tak ada hukuman fisik seperti disuruh lari, push up dan semacamnya. Dengan cara seperti itu ternyata menurutnya korelasinya sangat bagus. Anak tidak dihukum secara fisik jadi mereka merasa dihargai. Semua kegiatan-kegiatan yang kini ada tak lepas dari target SMPN 14 Bandung menuju sekolah Bertaraf Internasional.

Mochamad Fathoni Arief (Bandung) (PENA PENDIDIKAN EDISI XV 2007)

2 comments for "Nafas Reliji di balik Kamera CCTV"

Anonymous Friday, March 21, 2008 at 12:16:00 PM GMT+7 Delete Comment
waah...
ulasannya ttg SMPN 14 bagus...
saya sbg alumni SMP 14, mengucapkan terimakasih pada kepala sekolah Bapak Dwi Markoniadi...

sejak masa pimpinan bapak, SMP 14 telah mengalami byk kemajuan yg pesat...
Kang Joe Thursday, February 5, 2009 at 8:08:00 PM GMT+7 Delete Comment
wah wah......bangga sekali saya sebagai alumni dan sekarang sebagai guru di daerah..
boleh tidak pa klo saya study banding ke SMP 14 bandung sekalian mengenang masa2 smp dulu....
klo dulu kesiangan ngak bisa masuk pa...kan pintu gerbangnya dari besi plat....
salut buat bp kepala sekolah...