Skip to main content

Sajak Muara Progo 2005

Ombak bertubi-tubi menerjang bibir pantai
Datang dan pergi silih berganti
Buih putih tertinggal mewarnai pasir pantai tersebar
Air laut mulai pasang
Salah satu tanda datangnya malam…
Di Ufuk Barat Sang Surya mulai meredup
Angin mulai berhembus dan makin kencang
Saat itu ukiran nama dan sebuah kisah yang kugores di pagi hari pada hamparan pasir hitam perlahan mulai terkikis..
Terus terkikis hingga akhirnya menghilang
Saat itulah Akhir Agustus aku suarakan sebuah nafas baru
Saat itulah kusebarkan pada ombak, angin dan matahari tentang satu kisah
Tentang dunia semu yang pernah terbangun dan terjaga dalam hati bertahun-tahun…
Aku bertutur walaupun tuturku tak bersuara…
Sebuah tutur lewat goresan tangan di pantai mengisahkan semua…
Aku suarakan nafas baru…
Saat nyanyian rindu perlahan mulai menghilang dan terus menghilang…
Dalam lelahku akupun tersenyum melepas cerita tentangmu bersama ombak dan angin malam….
Masih teringat akan sebuah kenangan…
Dulu bila mentari tersenyum akupun melihat senyumanmu disana..
Tapi tidak esok hari….
senyummu yang telah kubungkus, lebur dan terbawa ombak..
Ketika Agustus melepas kau dengan kehidupan baru…
Dan akupun tetap dengan suara lantangku tetap tersenyum
Senyumanku gantikan senyummu yang telah terbawa ombak..
Dan nantinya esok suatu saat ketika mendengar berita tentang cerita lama yang dibawa ombak…
aku akan tersenyum sekedar mengenang dan tempatkan dalam satu bagian dalam ruangan kehidupanku
Bukan untuk mengenang atau coba mengingat
Semua sekedar bagian bumbu dari satu cerita kehidupanku….
MFA…

Comments