Skip to main content

Menulis Itu Penting..

Menulis Itu Penting
"Jangan anggap remeh penulis atau pengarang. Meskipun saat menulis mereka belum punya duit, seperti pak Pram pada saat itu (waktu masih di pulau Buru). Ternyata pemikiran atau ide-idenya bisa hidup, bahkan lebih lama dari usia fisiknya. Namanya dapat abadi," kata Wiryanto Dewobroto penulis buku-buku bertema Teknik saat menjadi pembicara Training Motivasi Penulis.

Acara ini diselenggarakan oleh Forum Anggota Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM PII), Sabtu, 17 Januari 2009 di Kantor Pusat PII, Jalan Halimun Jakarta. Selain Wiryanto hadir juga pembicara lain yaitu M. Andi Zaki dari Teknopreneur serta Merry Magdalena dari Netsains.com.

Ada banyak hal yang disampaikan oleh pembicara berkaitan dengan serba-serbi menulis. Mulai dari alasan kenapa seseorang ingin menulis hingga bagaimana proses kreatifitas dari menulis itu sendiri.

Ada banyak alasan kenapa seseorang menulis. Menurut Wiryanto seseorang bisa saja menulis karena semata-mata sebagai ajang untuk aktualisasi diri atau bisa saja karena ingin mendapat nilai tambah dari hasil karya tulis yang ia buat. " Misalnya mendapat fee jika menulis sesuatu yang komersil," katanya.

Selain itu masih banyak alasan lain termasuk diantaranya sebagai sarana mengisi waktu luang dan meningkatkan percaya diri. Wiryanto sendiri mengakui sebelum banyak menghasilkan karya tulis dirinya merupakan sosok yang pemalu. Dari menulis itulah rasa pedenya mulai tumbuh.

Wiryanto yang saat ini dalam keseharian menjadi dosen di sebuah Universitas swasta di daerah Karawaci baru memulai aktivitas menulis pada tahun 2002. Waktu itu ia mendapat beasiswa kunjungan penelitian di Stutgart, jerman. Secara kebetulan ia diberi tugas profesor pembimbingnya untuk menulis hasil laporan dari sebuah penelitian. Ternyata tak diduga hasil tulisanya tersebut tampil di jurnal Internasional padahal sebelumnya tulisan yang pernah ia buat hanya skripsi S1 dan Tesis S2 saja.

Pengalaman ketika di Jerman itulah yang mampu menggugah hati dan kesadaran Wiryanto. Fakta itu menghasilkan pencerahan atau kesadaran diri yang mengubah dirinya. "Ternyata menulis dan dipublikasikan itu bisa dilakukan meskipun tidak punya pengalaman," katanya.

Saat ini sudah 5 buku dan 20 makalah telah dihasilkan oleh Wiryanto. Belum lagi termasuk 350 artikel yang ia posting di blog pribadinya. " Bayangkan, hanya karena perubahan paradigma saja semuanya berubah," katanya.

Pada peserta pelatihan Wiryanto mengungkapkan betapa pentingnya menulis. Ia berkeyakinan menulis selain membaca adalah hal penting dalam kehidupan spiritual manusia. Ia juga mengatakan untuk bisa menulis sesorang tak harus memiliki bakat seperti penyanyi. " Asal seseorang memiliki ketertarikan dan kemauan kerja keras suatu saat dia bisa menjadi penulis," katanya.

Menulis Hal Yang Dikuasai

Agar tulisan bisa dipertanggung jawabkan Wiryanto menganjurkan bagi peserta pelatihan untuk menulis hal yang dikuasai. Hal yang dikuasai tak berarti harus sama dengan ijasah seseorang namun sesuatu yang melekat pada seseorang baik dari belajar formal ataupun belajar sendiri. " Coba bayangkan, seorang Insinyur Sipil tapi ingin menulis tentang bagaimana membuat mesin pesawat terbang, padahal ia jelas-jelas tak pernah terlibat dalam hal tersebut," jelas Wiryanto.

Wiryanto menambahkan jika seseorang menulis hal yang tak dikuasainya itu akan menimbulkan pertanyaan bagi orang lain. Bahkan bisa saja timbul keraguan akan kemampuan dari si penulis. " Jika itu yang terjadi setelah buku jadi bisa saja tak ada yang membelinya," katanya.

Strategi Menulis yang Baik

Untuk bisa menghasilkan tulisan yang baik, khususnya tulisan publikasi ilmiah, Wiryanto menguraikan beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal pertama adalah merumuskan dulu alasan-alasan apa yang membuat sesuatu pantas untuk ditulis serta siapa yang jadi sasaran. " Keduanya sangat penting tanpa mengetahuinya bisa-bisa tulisan sekedar seperti buku harian," katanya.

Selanjutnya ia menguraikan langkah-langkah yang bisa dilakukan. Langkah tersebut diantaranya memilih obyek yang tepat, menulis yang sesuai nalar dan logika serta perlunya membuat kerangka tulis.

Selain itu Wiryanto juga menekankan perlunya tampilan dari suatu tulisan. Seringkali suatu tulisan tidak diperhatikan apalagi dibaca akibat format tampilannya jelek. " Tampilan adalah nomor satu dan isi nomor dua," katanya.

Di akhir pelatihan Wiryanto juga berpesan pada peserta. Ia berharap lebih banyak Insinyur yang tergerak untuk menulis sehingga pengalamannya bisa dibagikan pada orang banyak. " Siapa tahu itu bisa menginspirasi anak-anak muda menjadi Insinyur yang lebih hebat," katanya.

Fathoni Arief

Baca Juga :

Menulis Itu Panggilan Jiwa




Comments