Jika Anda tengah berkunjung ke kota Semarang, Magelang, atau Salatiga tak ada salahnya mampir ke Ambarawa. Tiap kali nama tempat ini disebut ingatan kita biasanya tertuju pada satu peristiwa "Palagan Ambarawa", kisah heroik pertempuran tentara Indonesia melawan sekutu seperti yang tercantum dalam buku-buku Sejarah. Namun, ada satu hal lagi yang begitu lekat dengan kecamatan di Selatan Semarang ini, museum Kereta Api sebagai saksi perkembangan dunia perkereta-apian di Indonesia.
"Museum Kereta Api Ambarawa adalah salah satu tempat yang sudah lama ingin saya kunjungi. Setelah sempat tertunda berkali-kali, akhirnya saya berkesempatan juga menjejakkan langkah di tempat ini".
Untuk menuju lokasi Museum kereta Api Ambarawa tak susah. Ada papan petunjuk arah yang bisa memandu Anda menuju lokasi dengan mudah. Saya sendiri juga baru pertama kali berkunjung ke tempat ini, hanya berbekal informasi papan penunjuk arah saya bisa tiba di lokasi dengan gampang.
Sekira jam 1 siang saya tiba di museum kereta api Ambarawa, bekas stasiun yang kini beralih fungsi menjadi sebuah museum. Ketika saya datang museum ini sebenarnya masih dalam proses rehab. Di jalan akses utama menuju stasiun terpampang tulisan
Sekira jam 1 siang saya tiba di museum kereta api Ambarawa, bekas stasiun yang kini beralih fungsi menjadi sebuah museum. Ketika saya datang museum ini sebenarnya masih dalam proses rehab. Di jalan akses utama menuju stasiun terpampang tulisan
"Untuk sementara museum kereta ditutup untuk wisatawan", meskipun demikian untuk sekedar melihat-lihat tidak dilarang.
Loko dengan Nomor seri B5210 koleksi Museum Kereta Ambarawa |
Museum Kereta Api Ambarawa menyimpan berbagai macam koleksi sejarah perkeretaapian Indonesia, diantaranya 21 lokomotif uap berbagai seri yang ada di halaman museum. Koleksi lokomotif tersebut sekilas nampak cukup terawat walapun ada saja tangan-tangan jahil yang mencorat-coret beberapa koleksi langka dengan cat. Salah satu koleksi museum ini adalah kereta api uap bernomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, lokomotif ini sampai sekarang masih bisa dioperasikan. Kereta api uap bergerigi ini adalah salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia.
Koleksi lain yang menarik perhatian saya karena bentuknya unik adalah lkomotif dengan nomor seri B2014, buatan pabrik Beyer Peacock, mulai operasional tahun 1905. Lokomotif ini memiliki panjang 5790 mm dan berat 17,5 ton. Dengan daya 200 HP (horse power), lomotif ini mampu melaju hingga kecepatan 35
km/jam. Lokomotif ini menggunakan bahan bakar kayu jati. Lokomotif uap B20 memiliki susunan roda 0-4-0. Dari 19 buah lokomotif yang pernah dibuat yang tersisa adalah koleksi ini.
Selain lokomotif koleksi lain yang ada di museum ini adalah eks bangunan halte Cicayur.Halte Cicayur dibangun 1
Oktober 1899 oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatspoorwegen (SS),
adalah bagian dari jalur Batavia (Jakarta) – Duri – Tanah Abang –
Rangkasbetoeng (Rangkasbitung). Bangunan ini terbuat dari kayu, fungsinya sebagai halte persinggahan saja dan hanya mempunyai satu
ruang tunggu serta satu ruang loket. Kereta api yang berhenti di halte
ini adalah kereta api lokal dari Tanah Abang - Rangkasbitung untuk
menaikkan penumpang.
Di museum kereta Api Ambarawa Anda tak hanya bisa sekedar meinkmati koleksi langka saja. Anda bisa juga mencoba kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang
pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp beroperasi dari
Museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 KM dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Untuk harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp15.000 per orang.
Berkunjung ke satu tempat yang menarik tak lengkap rasanya kalau Anda tidak mengabadikan momen-momen indah dan sesuatu yang menarik. Kamera apapun bisa digunakan yang penting ada. Kalau Anda butuh info kamera mungkin bisa kunjungi link ini.
Berkunjung ke satu tempat yang menarik tak lengkap rasanya kalau Anda tidak mengabadikan momen-momen indah dan sesuatu yang menarik. Kamera apapun bisa digunakan yang penting ada. Kalau Anda butuh info kamera mungkin bisa kunjungi link ini.
Menuju Museum Kereta
Dari Salatiga :
Dari Salatiga :
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dari Semarang :
Semarang
|
1. Ke arah utara di Jalan Darat Tempel menuju Jalan Kakap | ||
82 m
| ||
2. Belok kanan menuju Jalan Kakap | ||
600 m
| ||
3. Belok kiri menuju Jalan Yos Sudarso | ||
350 m
| ||
4. Belok kiri menuju Jalan RE Martadinata | ||
750 m
| ||
5. Belok kiri menuju Jalan RE Martadinata | ||
200 m
| ||
6. Lakukan putar U | ||
20 m
| ||
7. Terus ke Jalan RE Martadinata | ||
260 m
| ||
8. Terus ke Jalan Yos Sudarso
Jalan tol sebagian
| ||
4,5 km
| ||
9. Terus ke Jalan Tol Tanjungmas - Srondol
Jalan tol
| ||
8,8 km
| ||
10. Terus ke Jalan Tol Srondol - Jatingaleh
Jalan tol sebagian
| ||
3,1 km
| ||
11. Terus ke Jalan Tol Banyumanik - Ungaran | ||
550 m
| ||
12. Terus ke Jalan Tol Srondol - Jatingaleh | ||
1,2 km
| ||
13. Belok sedikit ke kiri menuju Jalan Perintis Kemerdekaan | ||
5,4 km
| ||
14. Terus ke Jalan Jenderal Gatot Subroto | ||
2,6 km
| ||
15. Terus ke Jalan Boyolali - Semarang | ||
4,0 km
| ||
16. Terus ke Jalan Jenderal Sudirman | ||
1,0 km
| ||
17. Terus ke Jalan Boyolali - Semarang | ||
9,3 km
| ||
18. Terus ke Jalan Slamet Riyadi | ||
100 m
| ||
19. Belok tajam ke kanan menuju Jalan Raya Palagan | ||
2,1 km
| ||
20. Terus ke Jalan Jenderal Sudirman | ||
2,2 km
| ||
21. Belok sedikit ke kiri menuju Jalan Pemuda | ||
500 m
| ||
22. Ambil 3 kanan menuju Jalan Stasiun
Tujuan ada di sebelah kiri.
|
Lihat Peta Lebih Besar
Berbagi takkan pernah membuatmu merugi
Bingung cari tempat menginap? Cari di bawah ini :
Comments