Skip to main content

Catatan Dari Semarang 2

Sepanjang perjalanan menuju Srondol ada banyak hal menarik yang kujumpai. Menarik karena mungkin baru kali ini saya berkeliling Semarang, sendiri.

Ternyata pilihan yang tadi saya buat untuk menggunakan angkutan umum tak salah. Sebenarnya di Stasiun saya sempat mendapat tawaran sewa kendaraan atau taksi. Dari informasi mereka katanya medan ke Srondol cukup berat, jalan menanjak dan macet. "Mendengar cerita seperti itu dalam hati saya tertawa semacet apa sih? Lebih parahkah jika dibanding kemacetan di Jalan Gatot Subroto atau Jalan Pasar Minggu Di Jam pulang Kerja?".

"Menikmati sebuah perjalanan", Ada banyak hal dan cerita yang kudapat dari obrolan supir, kenek, dan kejadian-kejadian kecil yang kulihat di jalan. Ada cerita tentang tukang copet yang mangkal di jalur tertentu, hingga cara-cara konyol mendapat penumpang di jalan. Menikmati perjalanan serasa berada di daerah sendiri.

Tak sampai sejam bis sudah sampai di Srondol. Tujuan saya ke LPMP Jawa Tengah, tak jauh dari UNDIP. Ternyata tulisan di kanan jalan hanya plang tanda nama saja. Lokasi LPMP masih sekiloan masuk kedalam. Lumayan juga berjalan kaki sekilo apalagi dengan membawa barang bawaan yang cukup berat dan kondisi tubuh yang mulai letih. Di tengah perjalanan sempat saya berpapasan dengan rombongan tentara yang olahraga sore. Mereka berkelompok berlari entah rute mana yang mereka tempuh.

Sampai di halaman LPMP sudah terlihat bus-bus yang berjajar. Tampaknya para peserta Jambore 1000 PTK-PNF sudah pada berdatangan. Sesuai tugas dari Jakarta saya konfirmasi ke panitia bersama seorang rekan yang datang tak lama setelah saya.

Bayangan awal tempat penginapan sudah dipersiapkan. Dan kami tinggal ambil kunci untuk kemudian istirahat sebelum mengikuti acara pembukaan yang akan dilaksanakan jam 7 malam di kantor gubernuran. Ternyata eh ternyata..ada missed komunikasi. Kami harus menghubungi dulu ini itu..eh.sampai acara pembukaan selesai penginapan yang enak buat istirahat tak kunjung datang..Setelah menunggu dan menunggu sampai jam satu malam kami mendapat penginapan super besar ukuran 10 x 10 ..alias Mushola..eh lumayan masih ada tempat kosong beristirahat..untung saja karpet Mushola cukup dingin dan membuat saya sejenak terlelap sebelum pintu dibuka oleh jamaah sholat Subuh...

bersambung

Comments