Skip to main content

MENYAMBUT FAJAR DI PELABUHAN RATU (Bag. 1)

Menatap langit melihat malam pasca purnama. Rebahkan diri di atas hamparan pasir pantai, diiringi deru ombak dan hembusan angin malam. Menikmati suasana malam Pelabuhan Ratu.

Sehari setelah purnama tak ada yang menarik dari langit. Langit tak begitu cerah hingga tak bisa terlihat gemerlap bintang pemanis malam. Jika ada itupun hanya satu bintang dan satu rembulan yang redup enggan bersinar. Keduanya muncul sekedar memberi penegasan tak ada malam tanpa bulan dan bintang.

Hanya beralaskan tikar saya, Opi, Adit, Lenny, Mia, Windri melepas lelah menikmati malam. Setengah terkantuk-kantuk dan menahan hawa dingin berceloteh yang tertutup gelegar ombak. Malam ini suasana memang cukup ramai di pinggir pantai banyak saya jumpai kumpulan anak muda yang ingin habiskan malam di pinggir pantai.

Perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, Pantai yang terletak 60 km arah selatan dari kota Sukabumi, memang cukup melelahkan. Kurang lebih butuh waktu kiranya 5 jam dari Jakarta kalau kondisi lancar. Jarak 160 km ditempuh dengan sejam perjalanan Jakarta Bogor via kereta api listrik, lima menit ngangkot menuju terminal Baranangsiang dan empat jam menuju Pelabuhan ratu.

Comments