Skip to main content

Detik-detik Menjelang Eksekusi

Entah apa yang saat ini ada dalam fikiran seorang Sugeng. Dua puluh tahun sudah Sugeng habiskan hari-harinya di balik terali besi. Kini hidupnya tinggal menunggu saat-saat akhir. Ketika regu tembak lepaskan sebuah peluru yang menjadi titik perhentian kisah kehidupannya. Di berbagai media banyak diceritakan kisah-kisah menarik di detik-detik akhir jelang eksekusi Sugeng dan Ibunya, Sumiarsih.

Ada banyak hal menarik yang saya ikuti tentunya dalam sudut pandang lain, melihat Sugeng sebagai manusia biasa yang punya berbagai kisah dan romantika.

Saya begitu trenyuh ketika membaca seorang mantan kekasih Sugeng menjenguknya dan Sugeng memberi dia oleh-oleh bunga yang sengaja dia tanam selama dia jalani masa-masa di tahanan..Angan-angan saya seperti melihat sebuah adegan dalam sebuah film drama tragis.

Begitu pula saat membaca berita kedatangan Ayah kandung Sugeng. Saya bisa membayangkan bagaimana perasaan seorang Ayah ketika tahu hidup anaknya tinggal menunggu sebutir peluru terlepas dan menutup cerita kehidupan anaknya.

Semua cerita, hidup dan mati sudah ada garisnya. Sekarang atau nanti semua pasti terjadi...beginilah akhir dari sebuah cerita yang tinggal menunggu detik-detik akhirnya..Semoga saja ini justru menjadi jalan bagi seorang Sugeng untuk bertobat sebelum ajal menjemputnya..

NISAN

Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu di atas debu
Dan duka maha tuan tak bertahta.
(Chairil Anwar)

Jakarta 18/07/2008

Comments