Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2009

Cerita Dari Bayah (1)

Tidak selamanya seseorang yang pernah memiliki masa kelam akan menjalani sisa hidupnya dengan kegelapan. Jika hidayah datang pintu sorgapun bisa terbuka dan mereka meninggalkan masa-masa kelamnya. Menikmati malam di ibukota yang baru saja diguyur hujan. Kali ini tidak seperti malam-malam sebelumnya. Beberapa hari ini segelas kopi untuk sementara tak bisa menemani. Saya harus merelakan minum bergelas-gelas air putih saja. Memulihkan kondisi tubuh yang kurang fit dalam beberapa hari ini. Sudah memasuki hari kedua saya kembali berada di Jakarta. Selepas melakukan perjalanan kecil ke daerah Selatan. Ada banyak hal yang saya dapatkan. Ada banyak pelajaran tentang hidup. Belajar dari semua tak hanya orang pintar namun juga dari pelacur, mucikari, penyelundup, tukang bersih-bersih masjid, penambang emas, nelayan, sopir angkot,pemilik warung, tukang foto polaroid dan masih banyak lagi. Rasanya butuh puluhan ribu karakter jika saya harus menceritakan semuanya. Maka kali ini saya akan ce

Senja Kediri Alternatif Baru Bagi Pemilik Kantong Tanggung

Kabar gembira bagi warga Tulungagung, Kediri dan sekitarnya. Mulai tangga 5 Desember 2009 PT. KAI meluncurkan kereta baru, Senja Kediri dengan rute Tulungagung-Pasar Senen Jakarta melalui Semarang. Kereta Api kelas bisnis ini di masa promo bisa diniikmati hanya dengan mengeluarkan duit Rp. 130.000,-. Adanya kereta api baru tersebut menjadikan alternatif warga kota Tulungagung bila hendak bepergian ke Jakarta bertambah. Selama ini sebenarnya sudah ada kereta yang melayani kota tujuan tersebut yaitu Kereta api Eksekutif Gajayana dan kereta kelas Ekonomi Matarmaja. Namun seringkali tempat duduk kedua kereta tersebut ludes di Malang dan Blitar. Selain itu ada juga pilihan yang lebih ekonomis namun tidak mengurangi tingkat kenyamanan. Bila menggunakan kereta api Gajayana di saat normal masyarakat harus mengeluarkan Rp. 300.000,- untuk sekali perjalanan jumlah yang bagi sebagian masyarakat terasa sangat besar. Jika tak ingin mengeluarkan duit sebanyak itu Matarmaja menjadi pi

Istana Jamur Pak Kaiman

Panas Sang Surya sudah tak terlalu terik ketika mobil yang kami tumpangi memasuki jalanan kecil di desa Bulukandang, kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Mobil kami terus menyusuri jalan perkampungan hingga di depan sebuah poskamling mobil kami berhenti, mengikuti mobil depan milik yayasan sebuah perusahaan rokok ternama. Kami menyebrang di rumah sederhana yang terletak tak jauh dari tempat mobil berhenti. Rumah itu cukup bersih di depan rumah itu ada 2 buah mobil angkot yang diparkir, di teras rumah nampak rak dari kayu yang telah dipenuhi plastik-plastik yang terisi penuh dengan serbuk gergaji. Setelah mengucap salam tak lama kemudian muncul seorang lelaki berusia sekira 40 tahunan. Lelaki yang nampak rapi dengan pakaian yang sederhana begitu ramah menyapa dan mempersilahkan kami masuk. Setelah duduk menyimak dari pemandu saya ketahui lelaki itu namanya Pak Kaiman. Pak Kaiman, ternyata merupakan pengusaha budidaya jamur tiram. Tak mengherankan jika di lingkungan rumah baik di dalam