Terik matahari dari atas Jakarta menyengat kulitku. Asap knalpot mobil, motor dan bis kota mengepul meliuk-liuk mengepungku. Bunyi klakson beriringan. Memakan suara langkah demi langkah sepatuku yang membentur trotoar. Sedikit mempercepat langkah kunaiki jembatan penyeberangan. Dari ponsel bisa kulihat saat ini waktu menunjukkan pukul 13.00. Dari atas aku bisa memandang lanngit Jakarta yang hari ini cukup bersih. Sementara di bawahnya gedung-gedung pencakar langit menyembul berirama saling berlomba tunjukan siapa yang paling megah, paling kokoh, paling tinggi. Tak jauh beda mungkin dengan manusia-manusia yang mengisi gedung-gedung itu. Cukup lumayan juga lewati jembatan penyeberangan ini. Untung saja tenagaku masih kuat tak bisa kubayangkan jika aku adalah orang tua renta sanggupkah melewati jembatan ini? Di trotoar bisa kulihat lalu lalang para pekerja kantoran mengisi jam istirahat siang. Mereka dengan busana khas orang kantoran, rapi, dan sebuah
Sebuah Catatan Perjalanan Anak Kampung