Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2008

Goyang Lansia

Beginilah suasananya jika para lansia bergoyang. Bukannya tak tahu diri namun sekedar menghibur dari penatnya hidup dan tertawakan dunia yang makin sulit di kala senja mereka. Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna. Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita. Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda. Dan kenangkanlah pula bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita. Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara. Bukan kerna senyuman adalah suatu kedok. Tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib, dan kehidupan. (SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTERINYA, WS Rendra)

DARI ACARA HARI LANSIA DI ANCOL

Mengharap senja di Malam Hari

Kagum melihat mahluk terindahMu yang perlahan mengeja aksara untuk diserap dan dipantulkan oleh jiwa-jiwa yang masih sangat belia... Dalam balutan kain-kain yang menutup tulang yang terbungkus daging terpampang indah dan elok paras karunia ilahi... Dalam langkah-langkah senyuman tiap-tiap pemilik tulang rusuk terkesiap dan mengharap ia berhenti dan tertambat untuk memberi satu arti, satu irama yang mengalun dalam sebuah sistem yang diikat oleh kalam-kalam sang Pencipta.. Satu persatu mereka datang namun tiba-tiba saja terpental karena kau terlalu luar biasa untuk hanya sekedar menjadi penjaga sangkar-sangkar yang terbuat dari beton dan batu bata Namun mereka tetap saja berharap dan terus mencoba meski akhirnya tersia.. dari kejauhan di satu sudut yang tak terlihat olehmu aku tersenyum sambil berharap.. Tak sengaja satu percikan kecil senyummu tertambat dan kucoba membalas senyummu.. namun sekali lagi tak tahu senyumku apakah juga tertambat di sana.... dan terus saja kucoba hingga akhir

Jakarta Pagi Hari

Matahari baru saja tampakkan dirinya. Ia muncul memberi satu kehangatan dan sebuah semangat baru. Semangat Jakarta di Pagi hari meskipun diantara satu keresahan akibat kondisi ekonomi yang makin sulit dan naiknya harga BBM yang makin mencekik mereka. Suasana pagi hari tetaplah menarik dan menginspirasi buat semuanya. Minggu pagi biasa dimanfaatkan untuk berolahraga, jalan-jalan, bersepeda atau apa saja. Momen yang tepat lakukan semua itu. Apalagi biasanya ada beberapa ruas jalan di Jakarta yang ditetapkan sebagai daerah bebas kendaraan bermotor. Selain untuk mengisi hari momen seperti ini menjadi berkah bagi bagian masyarakat yang lain. Mereka yang jualan makanan, minuman, pernik-pernik dan masih banyak lagi. Foto ini diambil waktu peringatan hari lansia namun tentunya ini bukan untuk lansia..hehehe Catatan, Minggu 25 Mei 2008

Catatan dari Bogor

Kereta Rel Listrik semi ekspress Pakuan terus melaju, membawaku menuju Bogor . Tak seperti kereta kelas ekonomi KRL pakuan memberi kenyamanan yang lebih. Aku bisa duduk, dan sejenak memejamkan mata tanpa harus berdesakan dan disertai dinginya AC kereta. Bogor, sudah lama aku tak singgah ke kota ini. Terakhir kali aku ke bogor kiranya 6 tahun lalu di pertengahan 2002. Mungkin sudah banyak yang berubah di kota hujan dalam rentang waktu hingga saat ini. Tujuanku ke Bogor sebenarnya dalam rangka kerja. Ada satu acara yang perlu aku ikuti. Kira-kira sejam kereta sudah sampai di stasiun. menghemat waktu dan mengejar jadwal acara aku cari taksi menuju ke hotel jaya raya. bermenit-menit menunggu taksi sulit dicari. Akhirnya sebuah taksi aku dapat namun eh namun taksi tersebut tak berani mengantarku ke puncak. Daerah tersebut sudah di luar wilayahnya. Akhirnya aku putuskan turun di terminal. Satu kata yang mungkin hampir sama "ngetem". Hampir setengah jam lebih bis yang kunaiki tak k

Satu Catatan Dari ragunan

Berkunjung ke Kebun Binatang seringkali yang terbayang kerumunan orang berpasang-pasangan, orang tua dengan anak-anak kecilnya, bekal makanan, minuman, dan tentu saja koleksi hewan. Namun ternyata opsi-opsi tersebut tak ada kaitan sama sekali dengan kunjungan yang saya maksud. Minggu kemarin saya berkunjung ke ragunan. Salah satu kebun binatang ternama yang masih jadi tempat favorit pelesir. Baru pertama kali saya berkunjung ke Ragunan. Beberapa kebun binatang lain yang pernah saya kunjungi adalah Taman Safari Prigen, Taman Safari Bogor dan Bonbin Surabaya. Kali ini saya ke kebun Binatang bukan untuk pelesir namun ikut acaranya Serunya Scriptwriting Playgroup. Ke kebun binatang untuk bermain bareng sambil belajar tentang penulisan skenario. Saya katakan bermain bareng karena memang konsep playgroup benar-benar ditekankan. Mungkin banyak yang bingung dan bertanya-tanya seperti apa belajar skenario di kebun binatang. Tema yang diambil dalam serunya ragunan kali ini drama 3 babak. Tek

Sebuah Refleksi

Sebuah refleksi di Jumat 16 Mei 2008. Apa kabar pagi! Satu semangat baru menyapa dunia. Masih saja di belantara Jakarta yang tak segan mendepak warganya yang lemah. Jakarta butuh ketegasam. Jakarta butuh kekuatan. Butuh spirit lebih tak bisa dengan jiwa-jiwa cengeng dan miskin untuk terus melaju melebihi kecepatan ibukota senja ini. Memang lelah namun jika tak seperti ini siap-siap saja Ibu kota yang akan menggilasmu. Semangat saja tak cukup. Perlu banyak faktor X yang dipengaruhi oleh aktor utama yang pencipta alam. Jakarta,...Meminjam sebuah puisi dari Emha Ainun Najib.. "Kerja dan fungsi memecah manusia Sujud sembahyang mengutuhkannya Ego dan nafsu menumpas kehidupan Oleh cinta nyawa dikembalikan Lengan tanganmu tanggal sebelah Karena siang hari politik yang gerah Deru mesin ekonomi membekukan tubuhmu Cambuk impian membuat jiwamu jadi hantu" (Memecah mengutuhkan Emha Ainun Najib) Meskipun pagi tak menyapaku aku tetap menyapamu Pagi..Apa Kabar..Eagle Flies Alone.. Jakarta
Keluarga baru itu bernama Serunya Skenario Playgroup

Selaksa Demi Selaksa Perjalanan....

Lantunan lagu populer dari pengamen kecil itu mengiringi perjalananku tinggalkan Hujung Galuh , kota Surabaya. Rasa capek, penat, lelah campur aduk menyatu tinggalkan kantuk yang makin menjadi. Seraya dengarkan lagu disertai desiran angin saat bis melaju perlahan timbul semangat baru. Hidup adalah perjalanan, Life is a journey, yah memang seperti itulah sang elang jalani hidupnya. Mencari hal-hal baru, lakukan perjalanan demi perjalanan tidak tahu sampai kapan. Mungkin saja sampai tenaga sudah membatasai, sampai kesempatan sudah tak ada lagi. Eagle flies alone, yah memang seperti itulah caraku jalani kehidupan hingga saat-saat ini karena memang mungkin seperti itulah sang pencipta menghadirkanku. untuk selalu belajar dari apa yang dilihatnya. Untuk selalu membaca, Iqra' seperti wahyu yang pertama kali diturunkan. Perjalanan demi perjalanan dan banyaknya hal baru membuatku makin haus akan pengalaman baru. Pergilah kemana-mana, lihat, amati banyak belajar dan bagi kepada semua saja s
Sungai brantas di dekat Museum kapal selam Surabaya begitu sunyi sore itu saat hari menjelang senja. Nampak seorang pencari ikan dengan perahu kecil menyusuri sungai menyebar jaring mencari rezeki. Tidak ada yang mudah memang di dunia ini. Semua memang butuh kerja keras. bekerja sungguh-sungguh.

Selepas Senja Di Ngrawa

Seberkas Cahaya, Selepas Senja Di Ngrawa.. Cahaya Yang muncul Begitu Saja dari Bersitan Hati.. Cahaya yang ingatkan akan keindahan sorga.. Apakah ini hanya sekedar mengingatkan? Apakah aku hanya sekedar melihat dan merasa saja? Wahai pemilik Cahaya apakah sekali lagi ini hanya sekedar mengingatkan? Apakah ini hanya sekedar membayangkan? Sedangkan aku sudah lelah diingatkan, lelah diberi bayangan... lelah dengan imaji.. haus akan realita.. Atau memang sengaja kau biarkan aku berlama-lama lama terbius bayangan hingga akhirnya binasa tertelan bayangan.. Aku menuntut keadilanmu tak lagi sebatas meminta... meski akhirnya aku sadar hanya sebatas itulah makhlukmu bisa berbuat.. Cahaya yang datang ketika sukmaku begitu resah dirasuk firmanmu.. Aku tau dan percaya akan segala keputusanmu..Kun Fayakun.. Ngrawa, 10 Mei 2008

Bermusik Dengan Mata Hati

Ada yang menarik saat berlangsungnya acara koordinasi wilayah organisasi social dan Karang Taruna di Hotel Sahid 7 Mei 2008 lalu. Di sela-sela acara tampil satu grup musik yang menamakan dirinya Kelompok Mata Hati. Secara kebetulan 2 anggota yang tampil semuanya memiliki kekurangan pada indera penglihatannya. Meskipun sebenarnya ada juga anggota grup ini yang normal naum kebetulan tidak bisa hadir. Mereka adalah Kiki siswi kelas 10 SMAN 10 Surabaya dan Dhani Mahasiswa semester 8 jurusan seni musik Universitas Negeri Surabaya. Meski keduanya merupakan tunanetra namun mereka mampu memainkan lagu-lagu popular mulai dari Ayat-ayat cintanya Rossa hingga Mataharinya Agnes Monica dengan apik. Hal itu tidak mengherankan jika melihat prestasi yang pernah mereka raih. Dalam sebuah festival musik khusus tunanetra beberapa waktu yang lalu di Jawa Tengah KMH mampu meraih juara di beberapa kategori. Di sela-sela mainkan lagu Dhani dan Kiki juga sempat berbagi pengalaman mereka. 

Jepretanku...

Hari ini saya menyusuri Kota Lama Jakarta dengan kamera digital minimalis A460 coba mengabadikan momen dan gambar yang saya rasa indah, unik minimal dalam pandangan saya sendiri. Hmm moga dimaklumi jika kualitasnya belum sepadan dengan karya fotografer profesional karena saya memang baru dalam tahap belajar. (MOZAIK)(Saya mengambil foto ini di museum Bank Mandiri) (Dari Sebuah Ruang)(Saya mengambil foto ini di museum Bank Mandiri) (Ke Museum)(Saya mengambil foto ini di depan Museum Balai seni rupa Jakarta) (Gaya Kawula Muda)

Tak Usah Mengeluh Mari Terus Berjuang..Selamat Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 1889, bayi mungil dalam teriaknya terlahir di lingkungan kraton Yogyakarta. Suwardi Suryaningrat, nama yang diberikan buat bayi itu. Waktu itu mungkin orang tak pernah mengira berpuluh-puluh tahun kemudian bangsa ini akan mengenang ia sebagai orang besar bahkan tanggal tersebut kini menjadi hari pendidikan nasional. Bersama Taman Siswa yang didirikannya Suwardi yang akhirnya pada saat ulang tahun keempatpuluh mengganti nama dengan Ki Hajar Dewantara berjuang memperjuangkan pemerataan pendidikan di nusantara. Waktu itu tahun-tahun sebelum kemerdekaan waktu penjajahan Belanda sekolah-sekolah formal memang lebih berfihak pada golongan-golongan atas dan Belanda. Suwardi ingin menciptakan pendidikan yang bisa untuk semua. Perlahan tapi pasti mulai menyebarlah Taman Siswa dari mulanya hanya ada di Jogjakarta terus menyebar ke berbagai pelosok Nusantara. Kini lebih hampir setengah abad dari kepergian Ki Hajar ternyata masih banyak persoalan tentang pendidikan yang ada di negeri ini. tak

May Day..

Cantik Diantara Bendara Merah

MAy Day...

Menjulang Bak Gedung Tinggi..

Dari May Day

Ikutan Memperingati hari Buruh ah... Bosen... Sambil Jualan Nonton Orang Demo...

Andaikan....

Kira-kira apa ya yang ada dalam fikiran dia? Mungkin saja " Andaikan saya bisa punya rumah sebesar itu!"..hehe..Foto ini saya ambil sewaktu peringatan hari buruh sedunia di bundaran HI, 1 Mai 2008.