Skip to main content

SMA Negeri 3 Jayapura Sekolah Pencetak Mutiara papua

Konsep sekolah berasrama sukses melahirkan sekolah unggulan. Siswanya, Septinus George Saa menjadi peraih emas kompetesi internasional. Mengirim guru hingga Australia.

Lebih dari satu dekade lalu, tepatnya 18 Agustus 1995, Gubernur Irian Jaya Freddy Numberi mencanangkan pendidikan berpola asrama di SMA Negeri 3 Jayapura. Sekolah ini dijadikan sekolah unggulan khusus bidang IPA di provinsi paling timur Indonesia itu. Pembangunan sekolah ini dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusia putri-putri Papua yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan siswa lain di berbagai daerah di Indonesia.

Sekolah ini terletak di bumi perkemahan Cenderawasih, Waena, Abepura, Papua. Lokasinya sekitar 300 meter di atas permukaan air laut. Cukup sejuk. Kesejukan semakin nyaman saat menyimak perkembangan pesat sekolah yang kini lebih dikenal dengan sebutan SMA Buper alias bumi perkemahan. Pastilah masyarakat pendidikan tidak lupa dengan prestasi yang ditorehkan Septinus George Saa sebagai peraih medali emas pada ajang The First Step To Nobel Prize In Physics.
Septinus George Saa bukanlah satu-satunya putra terbaik Papua. “Masih banyak putra Papua sebaik George Saa. Namun karena kendala pembinaan sejak SMP kurang, sehingga yang masuk SMA,” kata Drs. Yunus Boari, Kepala SMA Negeri 3 Jayapura.

Sekolah unggulan ini sejak awal memang diniatkan untuk merekrut bibit unggul lulusan SMP sekualitas George Saa. Seleksi calon siswa dilaksanakan di tingkat kabupaten dan kota. Setiap kota/kabupaten mengirim empat siswa terbaik, yang terdiri dari 3 putra daerah, dan seorang nonPapua. Masing-masing pemerintah kabupaten/kota membiayai sepenuhnya pendidikan selama sekolah di sana. Bahkan biaya harian di asrama yang sebesar Rp 22.500 per orang juga ditanggung pemerintah kabupaten/kota.

Di tahap seleksi, calon siswa berhadapan dengan tes empat mata pelajaran; Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Setelah itu ada tes wawancara. Sedangkan syarat administratif, calon siswa maksimal berumur 17 tahun, nilai surat tanda kelulusan khusus IPA, bahasa Inggris, dan bahasa Indomesia tidak kurang dari tujuh untuk putra daerah, sedangkan untuk nonputra daerah nilainya minimal delapan. Sedangkan nilai matematika, tidak boleh kurang dari 6,5 (putra daerah) dan 7 (nonputra daerah).

Pola pendidikan dasar di Papua juga tengah diubah. Pemerintah Provinsi Papua menggulirkan pendidikan dasar berpola kampung. Artinya, pendidikan dasar dimulai dengan menghidupkan kelas kecil di kampung-kampung, yakni kelas 1-kelas 3. Setelah berkembang, digabung dengan kelas 4-kelas 6, seterusnya hingga kelas 9. Ketika kelas sudah banyak, siswa juga mulai masuk asrama.
Pola asrama seperti yang dijalankan SMAN 3 Jayapura memang berhasil. “Selama dua tahun ini nilai rata-rata siswa sudah di atas 8 dan semuanya lulus. Tahun lalu nilai rata-ratanya 8,86 tahun,” kata Yunus.
Alumni sekolah ini mulai abnyak terserap ke perguruan tinggi terkemuka seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Unversitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Bahkan ada juga alumni yang mendapat beasiswa belajar ke Jepang, di antaranya empat orang kuliah di Yamagata University, perguruan tinggi terbesar di negeri matahari terbit.
SMAN 3 Jayapura juga bersiap menuju sekolah bertaraf internasional. Menurut Yunus, pada April lalu sekolah ini sudah dinilai tim Depdiknas dan masuk dalam rintisan SBI.

SMA 3 memang masih sedikit terkendala menuju SBI. Di antaranya mengenai sarana dan prasarana berbasis teknologi multimedia. “Kendala yang paling menonjol belum punya website dan internet. Jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah unggulan di Jawa sarana prasarana yang kami miliki belum terlalu lengkap,” kata Yunus.

Sementara untuk menunjang kesiapan guru-guru, sekolah mengirim enam orang guru SMAN 3 Jayapura mengikuti program magang di Bali. Setelah itu mereka akan dikirim ke Australia sampai bulan Juni 2008 untuk persiapan masuk SBI.

Fathoni Arief

Comments

Alsya Tri TD said…
Contentnya sangat bagus dan bermanfaat sekali, terima kasih

Perguruan Tinggi Indonesia Mandiri (PTIM)
STMIK IM & STAN IM
Menerima mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018
1. Teknik Informatika (S1) Terakreditasi BAN PT
2. Sistem Informasi (S1) Terakreditasi BAN PT
3. Manajemen (S1) Terakreditasi BAN PT
4. Akuntansi (S1) Terakreditasi BAN PT
Kelas Reguler dan Karyawan
Jenjang S1 kelas Reguler ditempuh dalam 8 Semester (3,5 Tahun)
Jenjang S1 kelas Karyawan A dan Kelas Karyawan B ditempuh dalam 8 Semester (2,7 tahun), 1 semester = 4 Bulan (Tri Semester).
Pendaftaran :
Kelas Reguler
Kelas Karyawan

Info lengkap :
www.imandiri.id/pmb 🌎www.stmik-im.ac.id 🌎www.stan-im.ac.id Telp : (022) 7272672 | (022) 7208180
Fax : (022) 7271693
WhatsApp : 082211888879
Email : Info@stmik-im.ac.id, Info@stan-im.ac.id
Jl. Jakarta No. 79 Bandung 40272
Jawa Barat – Indonesia
Alsya Tri TD said…
Contentnya sangat bagus dan bermanfaat sekali, terima kasih

Perguruan Tinggi Indonesia Mandiri (PTIM)
STMIK IM & STAN IM
Menerima mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018
1. Teknik Informatika (S1) Terakreditasi BAN PT
2. Sistem Informasi (S1) Terakreditasi BAN PT
3. Manajemen (S1) Terakreditasi BAN PT
4. Akuntansi (S1) Terakreditasi BAN PT
Kelas Reguler dan Karyawan
Jenjang S1 kelas Reguler ditempuh dalam 8 Semester (3,5 Tahun)
Jenjang S1 kelas Karyawan A dan Kelas Karyawan B ditempuh dalam 8 Semester (2,7 tahun), 1 semester = 4 Bulan (Tri Semester).
Pendaftaran :
Kelas Reguler
Kelas Karyawan

Info lengkap :
www.imandiri.id/pmb 🌎www.stmik-im.ac.id 🌎www.stan-im.ac.id Telp : (022) 7272672 | (022) 7208180
Fax : (022) 7271693
WhatsApp : 082211888879
Email : Info@stmik-im.ac.id, Info@stan-im.ac.id
Jl. Jakarta No. 79 Bandung 40272
Jawa Barat – Indonesia
fahmi abdillah said…
Apakah kalian masih bingung memilih jurusan? Yuk dalami pilihanmu di universitas kami dan akses informasi dapat di cek di Pendaftaran UNAIR Selamat Berjuang! :)